BREAKING NEWS

Trump Pakai Duit Riset Buat Bayar Gaji Tentara Gara-Gara Pemerintahan Shutdown

Trump Pakai Duit Riset Buat Bayar Gaji Tentara Gara-Gara Pemerintahan Shutdown

Kompas -  
Kalau Ngomongin Drama Politik Amerika, Kayaknya Nggak Pernah Kehabisan Bahan Deh. Kali Ini, Spotlight-Nya Jatuh Ke Donald Trump Yang Lagi-Lagi Bikin Heboh. Di Tengah Pemerintahan Shutdown Yang Bikin Sebagian Layanan Publik Lumpuh, Mantan Presiden AS Itu Memutuskan Buat Pakai Dana Riset Demi Bayar Gaji Tentara. Keputusan Ini Langsung Viral Dan Bikin Publik Amerika – Bahkan Dunia – Tepuk Jidat Bareng.

Shutdown-Nya Pemerintahan AS Emang Bukan Hal Baru. Tapi Langkah Trump Kali Ini Dibilang Nyeleneh Banget, Karena Duit Yang Seharusnya Buat Pengembangan Sains Dan Inovasi Malah Dialihin Ke Sektor Pertahanan. Banyak Pihak Bilang, Ini Kayak “Ngambil Uang Masa Depan Buat Nutupin Lubang Masa Kini.”

Tapi Di Sisi Lain, Trump Punya Pembelaan. Katanya, Ini Soal Tanggung Jawab Moral Dan Nasional. “Kita Nggak Bisa Biarin Pasukan Kita Nggak Digaji,” Ujarnya. Nah, Dari Situ Perdebatan Makin Panas: Mana Yang Lebih Penting, Riset Untuk Kemajuan Atau Militer Untuk Keamanan?

Apa Itu Government Shutdown Dan Kenapa Bisa Terjadi

Buat Yang Belum Familiar, Government Shutdown Itu Situasi Di Mana Sebagian Besar Lembaga Pemerintah AS Berhenti Beroperasi Karena Kongres Gagal Nyatuin Suara Soal Anggaran Negara. Jadi, Kalau DPR-Nya (House Of Representatives) Dan Senat Nggak Setuju Soal Budget Bill, Otomatis Banyak Instansi Harus Stop Kerja — Termasuk Lembaga Riset, Taman Nasional, Sampai Pelayanan Publik.

Shutdown Kali Ini Katanya Gara-Gara Kebuntuan Antara Partai Republik Dan Demokrat Soal Alokasi Dana Pertahanan Dan Kebijakan Sosial. Efeknya? Ribuan Pegawai Negeri Dirumahkan Sementara Tanpa Gaji, Proyek Publik Mandek, Dan Pelayanan Publik Terganggu Parah. Nah, Di Tengah Kekacauan Itu, Trump Muncul Dengan Keputusan Out Of The Box: Ambil Dana Riset Buat Bayar Gaji Tentara.

Langkah Trump Yang Bikin Kontroversi

Trump Emang Udah Terkenal Dengan Gaya Politiknya Yang Nggak Biasa. Tapi Kali Ini, Langkahnya Bikin Banyak Pihak Keheranan. Ia Dilaporkan Memindahkan Sebagian Besar Dana Riset Nasional Ke Departemen Pertahanan Biar Gaji Tentara Tetap Cair Selama Shutdown.

Menurut Trump, Ini Bentuk “Prioritas Nasional.” Tentara, Katanya, Adalah Garda Terdepan Yang Harus Selalu Dijaga Kesejahteraannya. Tapi Dari Sisi Akademisi Dan Ilmuwan, Keputusan Ini Kayak Mimpi Buruk. Soalnya, Banyak Proyek Penelitian Penting Yang Jadi Terhenti.

Profesor Dan Peneliti Di Berbagai Universitas Di AS Langsung Bersuara Keras. Mereka Bilang, Keputusan Trump Bukan Cuma Salah Arah Tapi Juga Berbahaya Buat Masa Depan Riset Dan Inovasi Amerika. Karena Di Dunia Modern, Kekuatan Negara Itu Bukan Cuma Soal Senjata, Tapi Juga Ilmu Dan Teknologi.

Dampak Terhadap Dunia Riset Dan Inovasi

Akibat Langkah Trump Ini, Beberapa Proyek Riset Besar Langsung Terhenti. Termasuk Penelitian Medis Tentang Penyakit Langka, Riset Energi Bersih, Sampai Proyek AI Yang Udah Direncanakan Bertahun-Tahun.

Para Ilmuwan Yang Tergabung Di National Science Foundation (NSF) Bahkan Bilang Mereka Khawatir Bakal Kehilangan Talenta Terbaik. Banyak Peneliti Muda Yang Akhirnya Milih Keluar Karena Ketidakpastian Dana.

Efeknya Bukan Cuma Ke AS Lho — Dunia Internasional Pun Kena Imbas. Soalnya, Riset-Riset Dari Amerika Sering Kali Jadi Dasar Kolaborasi Global. Kalau Riset Mereka Stop, Otomatis Kemajuan Ilmu Di Banyak Bidang Juga Bisa Tersendat.

Respons Dari Kongres Dan Publik

Langkah Trump Langsung Bikin Kongres Panas. Partai Demokrat Menuduh Dia “Mengorbankan Masa Depan Ilmiah Negara” Demi Politik Jangka Pendek. Sedangkan Partai Republik Ada Yang Dukung, Tapi Ada Juga Yang Diem-Diem Ngerasa Nggak Nyaman.

Publik Amerika Sendiri Kebagi Dua. Sebagian Setuju Karena Ngerasa Tentara Emang Harus Jadi Prioritas, Apalagi Di Masa Sulit. Tapi Sebagian Lain Ngerasa Keputusan Ini Kayak Ngelangkahin Prinsip Dasar Pembangunan: Science First, War Later.

Polling Terakhir Bahkan Nunjukin Pembelahan Opini Publik Makin Tajam. Banyak Warga Yang Bilang Kebijakan Ini Lebih Mirip Manuver Politik Buat Ngangkat Citra Trump Sebagai Sosok “Pahlawan Nasional” Di Tengah Kekacauan.

Trump Pakai Duit Riset Buat Bayar Gaji Tentara Gara-Gara Pemerintahan Shutdown

Politik Anggaran Di Era Trump

Kalau Ngelihat Sejarahnya, Trump Emang Sering Bikin Keputusan Finansial Yang Nabrak Norma Politik. Mulai Dari Pengurangan Pajak Ekstrem, Pembangunan Tembok Perbatasan, Sampai Penggunaan Dana Darurat Nasional Buat Program Kontroversial.

Langkah Pakai Dana Riset Buat Militer Ini Dianggap Kelanjutan Dari Pola Yang Sama. Buat Trump, Politik Itu Soal Aksi Cepat Dan Efek Besar, Bukan Soal Prosedur. Tapi Menurut Analis Ekonomi, Gaya Semacam Ini Bisa Bahaya Jangka Panjang.

Soalnya, Kalau Dana Publik Sering Dipakai Buat Kepentingan Sesaat, Bakal Susah Banget Buat Negara Punya Visi Jangka Panjang. Riset Dan Inovasi Itu Investasi Masa Depan — Bukan Pengeluaran Yang Bisa Seenaknya Dipotong.

Reaksi Dunia Internasional

Dari Luar Negeri, Banyak Pihak Juga Ikut Komentar. Lembaga Seperti UNESCO Dan WHO Bilang Langkah Ini “Memprihatinkan”, Karena AS Selama Ini Jadi Pionir Riset Dunia. Sekutu-Sekutu Amerika Di Eropa Bahkan Mulai Waswas Kalau Kerja Sama Riset Bisa Terganggu.

Beberapa Universitas Besar Di Inggris Dan Jerman Bahkan Nunda Kolaborasi Mereka Dengan Lembaga Riset Amerika Karena Ketidakpastian Dana.

Selain Itu, Langkah Ini Juga Dinilai Mencoreng Citra AS Sebagai “Leader Of Innovation”. Dunia Melihatnya Kayak: Negara Paling Kuat Di Dunia Justru Mundur Langkah Dalam Hal Ilmu Pengetahuan.

Implikasi Ke Sektor Pertahanan

Oke, Gimana Dengan Militer? Ya, Tentu Aja Mereka Diuntungkan Secara Langsung. Gaji Cair, Operasional Jalan, Dan Moral Pasukan Tetap Stabil. Tapi, Analis Pertahanan Bilang Langkah Ini Nggak Bisa Terus-Terusan Dilakukan.

Karena Militer Yang Kuat Tanpa Riset Dan Teknologi Inovatif Juga Nggak Akan Tahan Lama. Misalnya, Riset Tentang Drone, AI Militer, Atau Sistem Keamanan Siber — Semuanya Butuh Investasi Riset Jangka Panjang. Jadi, Kalau Dana Riset Terus Dikorbankan, Efeknya Bisa Balik Lagi Ke Sektor Pertahanan Sendiri.

Analisis Ekonomi: Solusi Jangka Pendek, Risiko Jangka Panjang

Secara Jangka Pendek, Langkah Trump Bisa Dibilang “Efektif”. Ia Berhasil Nyelamatin Gaji Ribuan Tentara Dan Jaga Stabilitas Politik Sementara. Tapi Secara Ekonomi, Ini Kayak Tambal Sulam.

Para Ekonom Bilang, Kebijakan Semacam Ini Cuma Kasih Efek Jangka Pendek, Sementara Kerugiannya Bisa Panjang Banget. Soalnya, Inovasi Ilmiah Itu Sumber Pertumbuhan Ekonomi Baru. Kalau Riset Mati, Ekonomi Bakal Stagnan Di Masa Depan.

Bahkan Beberapa Analis Bilang, Langkah Ini Justru Bisa Menurunkan Daya Saing AS Terhadap Tiongkok Dan Uni Eropa — Dua Wilayah Yang Lagi Gencar Investasi Di Sains Dan Teknologi.

Kesimpulan – Antara Keamanan Dan Pengetahuan

Kasus Ini Bener-Bener Nunjukin Dilema Klasik Antara “Security Vs Knowledge”. Trump Mungkin Merasa Dia Sedang Melindungi Negaranya, Tapi Di Sisi Lain, Banyak Yang Ngerasa Dia Justru Merusak Fondasi Masa Depan Amerika.

Yang Jelas, Langkah Ini Jadi Pelajaran Penting: Pemerintahan Yang Baik Harus Bisa Jaga Keseimbangan Antara Pertahanan Dan Kemajuan Ilmu. Karena Pada Akhirnya, Negara Yang Kuat Itu Bukan Cuma Yang Punya Tentara Paling Banyak, Tapi Juga Yang Punya Otak Paling Cerdas.

Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Posting Komentar