Keberhasilan Indonesia Wujudkan Pemerintahan Terbuka Di Forum OGP 2025
Kompas - Dalam Beberapa Tahun Terakhir, Isu Tentang Pemerintahan Terbuka Di Indonesia Makin Sering Jadi Bahan Omongan—Nggak Cuma Di Kalangan Birokrat, Tapi Juga Di Masyarakat Digital Yang Peduli Sama Transparansi Publik. Puncaknya, Sorotan Dunia Tertuju Pada Indonesia Setelah Menteri PANRB Menyampaikan Capaian Luar Biasa Di Forum Open Government Partnership (OGP) 2025. Prestasi Ini Bukan Cuma Tentang Reputasi Internasional, Tapi Juga Bukti Kalau Reformasi Birokrasi Kita Makin Nyata.
Di Forum
Yang Digelar Di Tengah Pertemuan Global Itu, Indonesia Dinilai Berhasil
Menerapkan Prinsip Open Governance Lewat Digitalisasi, Keterbukaan Data,
Dan Partisipasi Masyarakat Dalam Pengambilan Keputusan Publik. Kalau Dulu
Pemerintah Dianggap Lambat Dan Ribet, Sekarang Mulai Berubah: Lebih Adaptif,
Transparan, Dan Responsif. Semua Itu Hasil Dari Perjalanan Panjang Menuju Tata
Kelola Pemerintahan Yang Terbuka Dan Inklusif.
Capaian Ini
Juga Jadi Pembuktian Kalau Arah Reformasi Birokrasi Digital Indonesia Udah Di
Jalur Yang Benar. Lewat Inovasi Kayak SPBE, LAPOR!, Dan Satu Data Indonesia,
Pemerintah Mulai Ngebuka Akses Informasi Publik Secara Luas. Artinya,
Masyarakat Nggak Cuma Bisa “Lihat” Tapi Juga Bisa “Ikut” Dalam Proses
Pemerintahan. Keren Banget, Kan?
Apa Itu Forum OGP Dan Kenapa Indonesia Jadi Sorotan
Buat Yang
Belum Tahu, Open Government Partnership (OGP) Itu Semacam Forum Global
Yang Ngumpulin Pemerintah Dari Berbagai Negara Buat Satu Tujuan: Bikin Tata
Kelola Pemerintahan Yang Transparan, Partisipatif, Dan Akuntabel. Indonesia Sendiri
Udah Jadi Bagian Dari OGP Sejak Awal Pembentukannya, Dan Bahkan Sempat Jadi
Co-Chair Di Periode 2014–2016.
Nah, Tahun
2025 Ini, Indonesia Kembali Nyita Perhatian Dunia. Lewat Paparan Menteri PANRB,
Dunia Akhirnya Tahu Sejauh Mana Kita Berkembang Dalam Urusan Digital
Governance. Indonesia Bukan Lagi Negara Yang Cuma Janji Reformasi, Tapi
Udah Mulai Jalanin Komitmen Itu Dengan Hasil Konkret. Bahkan, Sejumlah Negara
Peserta OGP Menjadikan Beberapa Program Digital Indonesia Sebagai Best Practice
Buat Mereka.
Menteri PANRB Ungkap Strategi Sukses Pemerintahan Terbuka
Di Sesi
Presentasi Forum OGP, Menteri PANRB Nyebutin Beberapa Strategi Kunci Yang Bikin
Pemerintahan Terbuka Di Indonesia Bisa Jalan Efektif. Salah Satunya
Adalah Digitalisasi Birokrasi Yang Terintegrasi Antarinstansi. Dengan Sistem
Ini, Proses Administrasi Publik Jadi Lebih Cepat, Transparan, Dan Minim Celah
Korupsi.
Selain Itu,
Beliau Juga Menyoroti Pentingnya Keterlibatan Masyarakat. Lewat Berbagai Kanal
Digital Kayak LAPOR! Dan SP4N, Warga Bisa Langsung Kasih Masukan, Kritik,
Bahkan Laporan Terkait Layanan Publik. Pemerintah Pun Responnya Nggak Lama-Lama
Kayak Dulu, Tapi Real-Time Dan Terukur.
Jadi, Bukan
Cuma Jargon “Pemerintah Melayani” Doang, Tapi Udah Dibuktiin Lewat Aksi Nyata.
“Pemerintahan Terbuka Itu Bukan Cuma Soal Data, Tapi Soal Kepercayaan,” Kata Menteri
PANRB. Dan Kepercayaan Itu Tumbuh Kalau Komunikasi Dua Arah Dijaga.
Reformasi Birokrasi Digital Jadi Pondasi Utama
Kalau Kita
Ngomongin Pemerintahan Terbuka, Kuncinya Ada Di Reformasi Birokrasi Digital. Indonesia
Pelan-Pelan Ninggalin Cara Manual Dan Mulai Adopsi Sistem Berbasis Data. Program
Kayak Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) Jadi Tulang
Punggung Buat Ngatur Tata Kelola Pemerintahan Biar Lebih Efisien Dan Terukur.
Lewat SPBE,
Hampir Semua Instansi Sekarang Udah Punya Portal Layanan Publik Online. Mulai Dari
Izin Usaha, Administrasi Kependudukan, Sampai Pengajuan Keluhan Masyarakat. Semua
Bisa Diakses Dari Rumah—Praktis Banget, Kan?
Selain Itu,
Program Satu Data Indonesia Juga Bantu Banget Buat Sinkronisasi
Informasi Antarinstansi. Jadi Nggak Ada Lagi Tuh, Data Tumpang Tindih Yang
Bikin Ribet. Dengan Sistem Yang Terbuka, Publik Bisa Ikut Mantau Gimana Data
Dipakai Buat Kebijakan.
Kolaborasi Lintas Sektor Dan Partisipasi Warga
Salah Satu
Hal Paling Keren Dari Sistem Pemerintahan Terbuka Di Indonesia Itu Semangat
Kolaborasinya. Pemerintah Udah Sadar Kalau Mereka Nggak Bisa Jalan Sendiri. Makanya,
Mereka Mulai Ngajak Masyarakat Sipil, Komunitas Digital, Dan Sektor Swasta Buat
Bareng-Bareng Bikin Solusi.
Contohnya,
Ada Banyak Hackathon Data Yang Digelar Buat Ngembangin Aplikasi Berbasis
Data Publik. Ada Juga Kolaborasi Dengan Startup Dan Lembaga Riset Buat Ngasih
Insight Baru Dalam Pengambilan Kebijakan.
Partisipasi Warga
Juga Makin Terasa Lewat Forum Konsultasi Publik Digital. Jadi, Ketika
Pemerintah Bikin Rancangan Kebijakan, Masyarakat Bisa Kasih Feedback Langsung
Lewat Platform Online. Ini Bikin Kebijakan Jadi Lebih Relevan, Bukan Top-Down
Kayak Dulu.
Inovasi Layanan Publik Bikin Pemerintah Lebih
Responsif
Sekarang Pemerintah
Udah Jauh Lebih Tech-Savvy Dari Sebelumnya. Banyak Banget Inovasi
Digital Yang Muncul, Mulai Dari E-Office, Tanda Tangan Digital, Sampai Layanan
Publik Online Yang Bisa Diakses 24 Jam.
Program Kayak
Online Single Submission (OSS) Bikin Dunia Usaha Makin Gampang Ngurus
Izin. Sementara Merdeka Belajar Dan Satu Sehat Jadi Contoh
Integrasi Digital Yang Ngebantu Masyarakat Dapet Akses Layanan Lebih Cepat.
Responsivitas
Ini Bukan Cuma Soal Kecepatan, Tapi Juga Soal Pengalaman Pengguna (User
Experience). Pemerintah Sekarang Mulai Mikirin Gimana Tampilan Aplikasi Dan
Kemudahan Penggunaannya—Sesuatu Yang Dulu Jarang Banget Diperhatikan.
Tantangan Mewujudkan Pemerintahan Terbuka Di Indonesia
Meski Banyak
Kemajuan, Realitanya Nggak Semulus Itu Juga. Ada Beberapa Tantangan Besar Yang
Masih Harus Dihadapi. Pertama, Soal Kesenjangan Digital. Masih Banyak Daerah
Yang Belum Punya Akses Internet Stabil, Padahal Itu Kunci Utama Pemerintahan
Digital.
Kedua,
Literasi Digital Masyarakat Juga Belum Merata. Masih Banyak Yang Belum Tahu
Gimana Cara Akses Layanan Online Atau Bahkan Masih Ragu Pakai Platform
Pemerintah Karena Takut Datanya Bocor.
Ketiga, Ada
Resistensi Dari Sebagian Aparatur Yang Belum Siap Berubah. Reformasi Birokrasi
Digital Emang Butuh Waktu, Tapi Yang Paling Penting Adalah Konsistensi. Tanpa Itu,
Semangat Keterbukaan Bisa Mandek Di Tengah Jalan.
Dampak Langsung Bagi Masyarakat Dan Dunia Usaha
Keterbukaan Ini
Nggak Cuma Dirasain Di Level Pemerintahan, Tapi Juga Langsung Nyentuh
Masyarakat Dan Pelaku Usaha. Buat Warga, Sekarang Lebih Gampang Buat Ngakses
Informasi Publik—Mulai Dari Data Anggaran, Proyek Pemerintah, Sampai Hasil
Evaluasi Kebijakan.
Buat Dunia
Usaha, Transparansi Ini Bikin Proses Perizinan Jadi Lebih Cepat Dan
Predictable. Investor Pun Jadi Lebih Percaya Buat Masuk Ke Indonesia Karena
Semua Prosesnya Makin Terbuka Dan Akuntabel.
Intinya, Open
Government Bukan Cuma Bikin Pemerintah Terlihat Keren, Tapi Juga Kasih Efek
Domino Ke Berbagai Sektor Kehidupan.
Masa Depan Pemerintahan Terbuka Di Indonesia
Ngeliat Perkembangan
Sejauh Ini, Masa Depan Pemerintahan Terbuka Di Indonesia Bisa Dibilang
Cerah Banget. Pemerintah Udah Punya Roadmap Jelas Menuju Transformasi Digital
Total Di 2030. Fokusnya Ada Di Integrasi Data, Keamanan Informasi, Dan
Partisipasi Publik Berbasis Teknologi.
Potensi Teknologi
Kayak AI, Big Data, Dan Blockchain Juga Mulai Dilirik Buat Ningkatin Akurasi
Pengambilan Keputusan Dan Transparansi Data. Bayangin Aja, Kalau Semua Sistem
Bisa Saling Terhubung Dan Publik Bisa Ikut Mantau Secara Real Time—Itu Udah
Kayak Governance Level Next!
Tapi Tentu
Aja, Semua Itu Bakal Berhasil Kalau Prinsip Keterbukaan Dijaga. Nggak Cuma Di
Level Kebijakan, Tapi Juga Di Implementasi Sehari-Hari.
Indonesia Di Mata Dunia: Role Model Open Governance
Sekarang
Indonesia Udah Diakui Sebagai Salah Satu Role Model Buat Negara
Berkembang Lainnya. Banyak Pihak Internasional Yang Kagum Gimana Kita Bisa
Seimbangin Reformasi Birokrasi, Digitalisasi, Dan Partisipasi Publik Dalam
Waktu Bersamaan.
Beberapa Negara
Asia Bahkan Mulai Ngadopsi Sistem Dan Inisiatif Digital Kita. Dan Ini Jadi
Bukti Kalau Open Government Bukan Cuma Tren, Tapi Kebutuhan Buat
Membangun Kepercayaan Publik Yang Kuat.
Kalau Indonesia Bisa Jaga Konsistensi, Bukan Nggak Mungkin Kita Bakal Jadi Benchmark Global Buat Pemerintahan Terbuka Di Masa Depan. Karena, Di Era Sekarang, Keterbukaan Itu Bukan Pilihan—Tapi Keharusan.