Danantara Bocorkan Model Bisnis Masa Depan Pertamina: Strategi Energi Di Era Transisi Hijau
Kompas - Belakangan Ini, Topik Soal Energi Hijau Dan Transisi Dari Minyak Ke Energi Terbarukan Makin Sering Banget Dibahas. Dunia Udah Mulai Shifting Dari Ketergantungan Bahan Bakar Fosil Ke Sumber Energi Yang Lebih Bersih Dan Sustainable. Nah, Di Tengah Perubahan Besar Ini, Muncul Satu Nama Yang Lagi Jadi Sorotan — Danantara.
Lewat Beberapa
Pernyataannya Yang Lumayan “Bocor Halus”, Danantara Ngasih Gambaran Soal ArahBaru Model Bisnis Pertamina. Katanya Sih, Ke Depan Perusahaan Pelat Merah
Ini Bakal Makin Fokus Ke Digitalisasi Dan Energi Baru Terbarukan (EBT).
Pertanyaannya:
Beneran Bisa Secepat Itu Berubah? Atau Ini Cuma Omongan Manis Aja? Yuk, Kita
Bahas Satu-Satu Biar Lo Makin Paham Kenapa Bocoran Danantara Ini Penting Banget
Buat Masa Depan Energi Indonesia.
Bocoran Danantara Soal Arah Bisnis Baru Pertamina
Jadi Gini,
Dalam Salah Satu Sesi Diskusinya, Danantara Bilang Kalau Pertamina Udah
Mulai Shifting Strategi Bisnis. Fokusnya Nggak Lagi Semata Di Minyak Dan
Gas, Tapi Ke Arah Pengembangan Energi Bersih. Dia Juga Nyebutin Kalau Masa
Depan Energi Tuh Bakal Ditentuin Sama Kemampuan Perusahaan Beradaptasi Sama
Tren Global.
Katanya,
"Pertamina Nggak Bisa Cuma Ngandelin Minyak Terus. Dunia Udah Berubah, Dan
Kita Juga Harus Berubah."
Statement Ini Langsung Bikin Banyak Pihak Penasaran — Dari Pengamat Ekonomi,
Investor, Sampe Netizen Yang Doyan Bahas Isu BUMN.
Soalnya Ya,
Kalau Bener Pertamina Mulai Bertransformasi Secara Besar-Besaran, Itu Artinya
Bakal Ada Perubahan Struktural Yang Gede Banget. Mulai Dari Strategi Bisnis,
Arah Investasi, Sampai Kultur Kerja Di Internal Perusahaan.
Transformasi Pertamina Menuju Perusahaan Energi Terpadu
Bocoran
Danantara Ini Makin Menarik Karena Dia Ngomongin Soal Rebranding
Besar-Besaran. Bukan Cuma Nama, Tapi Mindset-Nya Juga. Pertamina Pengen Dikenal
Bukan Lagi Sebagai “Oil Company”, Tapi “Energy Company” Yang Bergerak Di
Berbagai Lini Energi — Dari Minyak, Gas, Sampe Listrik Dan Biofuel.
Danantara Juga
Sempet Nyentil Soal Sustainability Vision — Katanya, Semua Perusahaan
Energi Di Dunia Sekarang Dituntut Buat Lebih Green-Conscious. Jadi, Pertamina
Juga Kudu Punya Roadmap Jangka Panjang Yang Bisa Adaptif Sama Kondisi Global.
Langkah Awalnya
Udah Keliatan Sih, Kayak Proyek Geothermal Dan Biofuel Yang Mulai Dijalankan Di
Beberapa Daerah. Bahkan Katanya, Ada Rencana Buat Investasi Di Sektor Hidrogen
Hijau Juga. Jadi Bukan Cuma Ngomong Doang, Tapi Udah Mulai Jalan.
Fokus Ke Energi Baru Terbarukan (EBT) Dan Biofuel
Nah, Ini
Bagian Paling Seru. Danantara Nyebutin Kalau Biofuel Dan Geothermal
Bakal Jadi Dua Pilar Penting Bisnis Masa Depan Pertamina. Katanya, Pasar Global
Buat EBT Ini Gede Banget, Dan Indonesia Punya Potensi Luar Biasa Buat Jadi
Pemain Utama.
Misalnya Aja,
Di Sektor Bioetanol Dan Biodiesel, Pertamina Udah Mulai Kolaborasi Sama Petani
Dan Perusahaan Lokal Buat Ngembangin Rantai Pasok Yang Berkelanjutan. Tujuannya?
Nggak Cuma Efisiensi Energi, Tapi Juga Pemerataan Ekonomi.
Selain Itu,
Ada Juga Proyek PLT Panas Bumi (Geothermal) Yang Diklaim Bakal Jadi
Tulang Punggung Energi Hijau Nasional.
Kalau Dilihat Dari Arah Ini, Jelas Banget Kalau Danantara Lagi Dorong Pertamina
Buat Lebih Agresif Masuk Ke Pasar Energi Bersih.
Tantangan Berat Di Tengah Transisi Energi
Tapi Ya Bro,
Nggak Ada Perubahan Besar Tanpa Tantangan.
Menurut Danantara, Transisi Energi Itu Ibarat Naik Gunung — Butuh Waktu,
Tenaga, Dan Konsistensi.
Pertama,
Masih Banyak Masyarakat Yang Tergantung Banget Sama BBM Murah. Kedua, Infrastruktur
Buat Energi Baru Juga Belum Sepenuhnya Siap. Belum Lagi Dari Sisi Teknologi,
Banyak Yang Masih Impor Alias Belum Mandiri.
Danantara Juga
Sadar Banget Kalau “Profit” Dan “Sustainability” Itu Seringkali Nggak Jalan
Bareng. Tapi Dia Yakin, Dengan Strategi Yang Pas Dan Leadership Yang Kuat,
Dua-Duanya Bisa Jalan Bareng. “Kalau Semua Pihak Punya Visi Yang Sama, Transisi
Ini Bukan Hal Mustahil,” Katanya.
Digitalisasi Jadi Ujung Tombak Efisiensi
Selain Energi
Hijau, Danantara Juga Ngasih Bocoran Soal Digitalisasi Besar-Besaran Di
Tubuh Pertamina. Katanya, Masa Depan Bisnis Energi Bakal Sangat Bergantung
Sama Data, Teknologi, Dan Kecerdasan Buatan (AI).
Pertamina Mulai
Bangun Digital Ecosystem Buat Monitoring Kilang, Manajemen Logistik,
Sampe Distribusi BBM Dan EBT.
Dengan Teknologi Kayak Big Data Analytics, Mereka Bisa Pantau Efisiensi
Produksi Dan Deteksi Masalah Lebih Cepat.
Gaya Ngomong
Danantara Juga Khas Banget: “Kalau Bisa Diselesaikan Sama Teknologi, Kenapa
Harus Nunggu Rapat Dua Jam?”
Sebuah Sindiran Halus Tapi Real Banget Buat Birokrasi Yang Masih Ribet.
Strategi Kolaborasi Global Dan Kemitraan Bisnis
Kunci Sukses
Di Era Energi Baru Nggak Bisa Cuma Main Sendiri. Danantara Sadar Betul Soal
Itu.
Makanya, Pertamina Sekarang Buka Banyak Pintu Buat Kolaborasi Global. Mulai
Dari Riset Bareng Lembaga Luar Negeri, Joint Venture Buat Proyek Green
Refinery, Sampe Kerja Sama Investasi Di Teknologi Hidrogen.
Salah Satu
Highlight-Nya Adalah Rencana Pertamina Kerja Sama Sama Perusahaan Energi Asal Jepang
Dan Eropa Buat Pengembangan Sistem Penyimpanan Energi (Energy Storage).
Tujuannya Jelas — Biar Indonesia Nggak Cuma Jadi Pasar, Tapi Juga Produsen
Teknologi Energi Bersih.
Dampak Ekonomi Dan Peluang Bisnis Baru
Kalau Rencana
Ini Jalan Mulus, Efeknya Bakal Gede Banget Buat Ekonomi Nasional.
Pertamina Bisa Jadi Pionir “Ekonomi Hijau” Indonesia — Menciptakan Lapangan
Kerja Baru Di Sektor Energi Terbarukan, Riset, Dan Manufaktur Teknologi.
Danantara Bahkan
Nyebut Kalau Dalam Jangka Panjang, Indonesia Bisa Jadi Hub Energi Bersih Asia
Tenggara. Gila Nggak Sih?
Dengan Posisi Geografis Strategis Dan Sumber Daya Melimpah, Potensi Ini Emang
Real Banget.
Nggak Cuma
Sektor Industri Yang Kena Imbas Positif, Tapi Juga Startup Dan UMKM Yang Bisa
Jadi Bagian Dari Ekosistem Baru Ini. Jadi, Transisi Energi Ini Bukan Cuma
Proyek Besar-Besaran, Tapi Juga Kesempatan Buat Anak Muda Yang Mau Terjun Ke
Dunia Inovasi Energi.
Kritik Dan Pro-Kontra Di Kalangan Publik
Tentu Aja,
Setiap Langkah Besar Pasti Ada Yang Pro Dan Kontra.
Beberapa Pengamat Skeptis Bilang Kalau Arah Baru Ini Cuma Pencitraan Aja. Mereka
Ngerasa Pertamina Masih Belum Transparan Soal Roadmap Transisinya Dan Belum Ada
Hasil Konkret Yang Kelihatan.
Tapi
Danantara Tanggapi Kritik Ini Dengan Santai Tapi Tegas.
Menurut Dia, Perubahan Sebesar Ini Butuh Waktu, Dan Publik Harus Lihat
Progres-Nya Step By Step. “Yang Penting Bukan Siapa Yang Ngomong, Tapi Apa Yang
Kita Lakuin,” Katanya.
Di Sisi
Lain, Banyak Juga Yang Ngasih Apresiasi. Soalnya, Baru Kali Ini Ada Figur Di
Internal Pertamina Yang Ngomong Blak-Blakan Soal Masa Depan Bisnis Energi
Dengan Gaya Terbuka Dan Realistis.
Masa Depan Pertamina Di Era Transisi Energi
Kalau Semua
Strategi Ini Beneran Dijalanin Konsisten, Masa Depan Pertamina Bisa Cerah
Banget. Dalam 5–10 Tahun Ke Depan, Mereka Bisa Beneran Berubah Jadi Perusahaan
Energi Modern Yang Nggak Cuma Mikirin Profit, Tapi Juga Planet.
Danantara Yakin,
Indonesia Bisa Jadi Pemain Besar Di Sektor Energi Bersih, Asal Semua
Stakeholder — Dari Pemerintah, Swasta, Sampe Masyarakat — Punya Komitmen Yang
Sama.
“Energi Hijau Bukan Cuma Soal Bisnis, Tapi Soal Masa Depan Bangsa,” Tutupnya.
So, Mungkin
Ini Saatnya Kita Mulai Ngelihat Pertamina Bukan Cuma Sebagai “Raksasa Migas”,
Tapi Juga Pionir Transisi Energi Indonesia Yang Siap Menghadapi Masa Depan
Dengan Visi Lebih Hijau Dan Cerdas.