Menkeu Purbaya Yakin Ekonomi Kuartal IV Bisa Tembus 6 Persen
Kompas - Menjelang Akhir Tahun, Vibe Ekonomi Indonesia Lagi Lumayan Positif. Banyak Indikator Yang Nunjukin Arah Pertumbuhan Ke Level Yang Lebih Stabil, Bahkan Cenderung Optimistis. Nah, Di Tengah Berbagai Pandangan Soal Kondisi Global Yang Masih Fluktuatif, Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa Justru Tampil Percaya Diri. Ia Yakin Banget Kalau Ekonomi Kuartal IV Indonesia Bisa Tembus 6 Persen.
Optimisme Ini
Bukan Tanpa Alasan, Gengs. Menurut Purbaya, Sinergi Antara Kebijakan Fiskal Dan
Moneter Udah Berjalan Cukup Solid. Dari Sisi Konsumsi, Investasi, Sampai
Ekspor—Semuanya Nunjukin Tren Positif. Dan Kalau Momentum Ini Bisa Dijaga
Sampai Akhir Desember, Target Pertumbuhan 6 Persen Bukan Lagi Mimpi.
Menariknya,
Keyakinan Purbaya Ini Muncul Di Saat Banyak Analis Masih Berhati-Hati. Jadi,
Statement Beliau Ini Bikin Banyak Pihak Ngelirik Dan Pengin Tahu Lebih Dalam:
Emang Sekuat Apa Sih Fondasi Ekonomi Kita Sekarang?
Latar Belakang Keyakinan Menkeu Purbaya Terhadap Ekonomi Kuartal IV
Kalau Ngeliat
Data Kuartal I Sampai III, Sebenarnya Ekonomi Indonesia Udah Lumayan Ngebut. Pertumbuhan
Ekonomi Nasional Sempat Tembus 5,2 Persen Di Kuartal Sebelumnya. Inflasi Juga
Terkendali Di Kisaran 3 Persen, Jauh Di Bawah Banyak Negara Lain Yang Masih
Struggle.
Buat Purbaya,
Capaian Ini Jadi Modal Kuat Buat Melangkah Ke Kuartal IV. Ia Percaya, Dengan
Stabilnya Harga Pangan Dan Konsumsi Masyarakat Yang Mulai Naik, Ekonomi Bakal
Punya Dorongan Ekstra Di Akhir Tahun. Belum Lagi Dukungan APBN Yang Terus
Digelontorkan Buat Proyek Infrastruktur Dan Bantuan Sosial.
Dari Sini
Keliatan Kalau Optimismenya Bukan Cuma “Ngarep Doang”. Ada Basis Data Dan
Indikator Yang Emang Mendukung Keyakinan Itu.
Pendorong Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Menjelang Akhir Tahun
Salah Satu
Pendorong Paling Besar Tentu Aja Konsumsi Rumah Tangga. Setelah Pandemi,
Pola Belanja Masyarakat Makin Aktif. Orang-Orang Mulai Traveling Lagi,
Nongkrong Di Kafe, Beli Gadget Baru, Dan Aktivitas Ekonomi Lokal Pun Berdenyut
Lagi.
Selain Itu,
Proyek Infrastruktur Juga Nggak Kendor. Pemerintah Masih Gaspol Bangun Jalan
Tol, Bendungan, Dan Pelabuhan Di Berbagai Daerah. Aktivitas Ini Bukan Cuma Buka
Lapangan Kerja, Tapi Juga Nyumbang Ke Pertumbuhan Ekonomi Nasional.
Belum Lagi,
Sektor Digital Dan Startup Juga Tetap Menggeliat. E-Commerce Dan Layanan
Keuangan Digital Terus Naik. Kombinasi Ini Bikin Purbaya Makin Pede Ekonomi
Kuartal IV Bakal Mantap Di Jalur Positif.
Strategi Pemerintah Menjaga Momentum Pertumbuhan Di Kuartal IV
Biar Pertumbuhan
Ekonomi Tetap Ngebut, Pemerintah Nggak Tinggal Diam. Salah Satu Langkah
Pentingnya Adalah Sinkronisasi Kebijakan Fiskal Dan Moneter.
Dari Sisi
Fiskal, Pemerintah Terus Jaga Keseimbangan Antara Belanja Dan Pendapatan
Negara. Program Subsidi Dan Bantuan Sosial Tetap Dijalankan, Tapi Dengan
Manajemen Yang Lebih Efisien. Dari Sisi Moneter, Bank Indonesia Terus Menjaga
Suku Bunga Di Level Yang Mendukung Aktivitas Ekonomi Tanpa Bikin Inflasi
Melonjak.
Selain Itu,
Ada Juga Fokus Besar Ke Stabilisasi Harga Pangan, Terutama Menjelang
Akhir Tahun Yang Biasanya Jadi Periode Konsumsi Tinggi. Pemerintah Aktif
Menjaga Pasokan Beras, Minyak, Dan Kebutuhan Pokok Lain Biar Nggak Bikin Harga
Naik Tajam.
Pandangan Purbaya Soal Tantangan Ekonomi Global
Walaupun Optimis,
Purbaya Juga Realistis. Ia Ngerti Banget Kalau Ekonomi Global Lagi Nggak
Santai. Konflik Geopolitik, Ketegangan Dagang, Dan Kenaikan Harga Energi Masih
Bisa Ngasih Efek Domino Ke Negara Berkembang, Termasuk Indonesia.
Tapi, Purbaya
Yakin Ketahanan Ekonomi Kita Jauh Lebih Kuat Dibanding 5 Tahun Lalu. Cadangan Devisa
Masih Tinggi, Neraca Perdagangan Positif, Dan Utang Pemerintah Tetap
Terkendali. Bahkan, Indonesia Dinilai Punya “Cushion” Alias Bantalan Ekonomi
Yang Cukup Buat Ngadepin Gejolak Global.
“Selama Kita
Konsisten Jaga Stabilitas, Nggak Panik Sama Tren Global, Dan Terus Perkuat
Sektor Riil, Kita Bisa Lewatin Ini Dengan Kepala Tegak,” Kata Purbaya Dalam
Salah Satu Wawancara Ekonomi Nasional.
Proyeksi Pertumbuhan 6 Persen: Realistis Atau Terlalu
Optimistis?
Pertanyaan Klasik
Nih: Bisa Nggak Sih Angka 6 Persen Itu Beneran Kejadian?
Beberapa Ekonom Bilang Target Itu Ambisius Tapi Mungkin. Alasannya,
Pendorong Ekonomi Dalam Negeri Masih Kuat, Terutama Dari Belanja Pemerintah Dan
Konsumsi Masyarakat. Tapi Di Sisi Lain, Ada Tantangan Dari Perlambatan Ekspor
Ke Negara Mitra Utama Seperti China Dan AS.
Meski Begitu,
Data Sektor Industri Dan Manufaktur Masih Nunjukin Tren Positif. Kalau Dorongan
Konsumsi Akhir Tahun Dan Realisasi Proyek APBN Berjalan Sesuai Rencana, Target
6 Persen Bisa Tercapai—Meski Mungkin Di Batas Atas Proyeksi.
Jadi Ya, Ini
Bukan Mimpi Kosong, Tapi Juga Bukan Jaminan Otomatis. Semua Tergantung Seberapa
Disiplin Pemerintah Jaga Momentum Sampai Desember.
Dampak Langsung Terhadap Masyarakat Dan Dunia Usaha
Kalau Pertumbuhan
Ekonomi Kuartal IV Beneran Tembus 6 Persen, Efeknya Bakal Kerasa Langsung Di
Lapangan. Buat Masyarakat, Daya Beli Kemungkinan Naik, Lapangan Kerja
Bertambah, Dan Inflasi Tetap Bisa Dijaga.
Buat Pelaku
Usaha, Ini Kabar Bagus Banget. Sektor UMKM Bisa Makin Berkembang Karena
Konsumsi Meningkat, Dan Investasi Baru Bakal Masuk Karena Iklim Ekonomi
Terlihat Stabil. Bahkan Sektor Digital Juga Ikut Diuntungkan Karena Transaksi
Online Terus Naik.
Intinya,
Optimisme Ini Bukan Cuma Buat Headline Berita, Tapi Juga Punya Potensi Nyata
Buat Kehidupan Sehari-Hari Masyarakat.
Reaksi Publik Dan Media Terhadap Pernyataan Menkeu Purbaya
Pernyataan
Purbaya Langsung Jadi Bahan Omongan Di Berbagai Media Ekonomi Dan Sosial Media.
Ada Yang Apresiatif, Ada Juga Yang Skeptis.
Beberapa Warganet Ngelihat Pernyataannya Sebagai Bentuk Kepercayaan Diri Yang
Bagus—Karena Di Tengah Isu Global Yang Lagi Ribet, Tetap Ada Optimisme Dari
Pejabat Tinggi Negara. Tapi Sebagian Lain Ngerasa Pemerintah Perlu Lebih Fokus
Ke Pemerataan Hasil Pertumbuhan, Bukan Cuma Angka Di Atas Kertas.
Media Ekonomi
Nasional Pun Banyak Yang Ngebahas Ini Dengan Tajuk “Optimisme Hati-Hati”,
Karena Mereka Juga Sadar Bahwa Kondisi Global Bisa Berubah Cepat.
Konsistensi Pemerintah Dalam Menjaga Kepercayaan Ekonomi Nasional
Optimisme Tanpa
Konsistensi Nggak Bakal Ada Artinya. Purbaya Tahu Betul Hal Itu. Makanya,
Pemerintah Sekarang Lebih Fokus Ke Transparansi Fiskal, Efisiensi
Belanja, Dan Peningkatan Kredibilitas Kebijakan.
Koordinasi Antara
Bank Indonesia, OJK, Dan Kemenkeu Juga Makin Erat. Semua Pihak Sepakat Buat
Jaga Stabilitas Ekonomi Biar Nggak Gampang Goyah. Dengan Cara Ini, Kepercayaan
Publik Dan Investor Terhadap Perekonomian Nasional Bisa Tetap Tinggi.
Dan Jujur
Aja, Di Era Digital Kayak Sekarang, Kepercayaan Publik Itu Lebih Penting Dari
Angka Statistik Semata.
Melihat Ke Depan: Apa Yang Bisa Diharapkan Dari Kuartal IV Dan Tahun Depan
Kalau Ekonomi
Kuartal IV Beneran Tumbuh 6 Persen, Itu Artinya Indonesia Bakal Masuk 2026
Dengan Pondasi Yang Kuat Banget. Sektor Yang Punya Potensi Gede Antara Lain
Energi Hijau, Manufaktur, Pariwisata, Dan Teknologi Digital.
Purbaya Juga
Berharap Momentum Positif Ini Bisa Dijaga Lewat Reformasi Struktural—Terutama
Soal Investasi, Efisiensi Birokrasi, Dan Penguatan UMKM.
Jadi, Bukan
Cuma Tentang Angka Pertumbuhan, Tapi Tentang Gimana Hasilnya Bisa Dirasain
Langsung Sama Masyarakat. Seperti Kata Purbaya, “Ekonomi Yang Sehat Itu Bukan
Cuma Yang Tumbuh Cepat, Tapi Yang Bisa Dirasakan Semua Orang.”
Kesimpulan
Menkeu
Purbaya Ngasih Sinyal Kuat Kalau Ekonomi Indonesia Lagi Di Jalur Yang Benar. Optimismenya
Buat Tembus 6 Persen Di Kuartal IV Bukan Asal Tebak, Tapi Berdasarkan Data Dan
Strategi Yang Udah Dirancang Matang.
Emang, Tantangan Global Masih Banyak, Tapi Kalau Semua Pihak Konsisten, Target Ini Bukan Hal Yang Mustahil. Buat Sekarang, Mungkin Yang Paling Penting Adalah Terus Jaga Semangat Optimis Tanpa Lupa Buat Tetap Realistis. Karena Ya, Masa Depan Ekonomi Kita Nggak Cuma Ditentukan Pemerintah, Tapi Juga Partisipasi Aktif Dari Semua Warga.