🏃♂️ Purbaya Mulai Lihat Tanda-Tanda Ekonomi RI Bakal Lari Kencang
Kompas - Belakangan Ini, Vibes Ekonomi Indonesia Lagi Naik Banget. Ketua Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Purbaya Yudhi Sadewa, Baru-Baru Ini Nge-Drop Pernyataan Optimis Yang Cukup Bikin Heboh: Katanya, Ekonomi RI Bakal Lari Kencang. Yes, Literally, Dia Percaya Kalau Indonesia Lagi Di Fase Yang Siap Ngebut Dalam Hal Pertumbuhan Ekonomi.
Kalau Lo
Liat Tren Global, Banyak Negara Lagi Struggling — Inflasi Tinggi, Harga Energi
Naik, Dan Konsumsi Masyarakat Turun. Tapi Anehnya, Indonesia Justru Kayak Punya
Energi Positif Tersendiri. Purbaya Bilang, Sinyal-Sinyal Perbaikan Udah Mulai
Keliatan Dari Banyak Sisi: Mulai Dari Stabilitas Keuangan, Daya Beli
Masyarakat, Sampai Ke Sektor Industri Yang Mulai Ngegas Lagi.
Nah, Di
Artikel Ini Kita Bakal Bahas Lebih Dalam Soal Tanda-Tanda Ekonomi RI Yang
Katanya Siap “Lari Kencang”, Faktor Apa Aja Yang Ngedukung, Dan Tantangan Apa
Yang Masih Bisa Jadi Sandungan. So, Siap-Siap Buat Deep Dive Tapi Tetap Santai
Kayak Lagi Nongkrong Di Coffee Shop.
Optimisme Purbaya Dan Sinyal Positif Ekonomi RI
Menurut
Purbaya, Optimismenya Bukan Tanpa Alasan. Ia Nyebutin Bahwa Indikator Ekonomi
Utama Lagi Dalam Kondisi Yang Cukup Solid. Inflasi Terkendali, Rupiah Relatif
Stabil, Dan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Sebelumnya Udah Menunjukkan Rebound
Yang Keren.
Dia Juga
Bilang, Masyarakat Udah Mulai Pede Lagi Buat Konsumsi. Aktivitas Di Pusat
Perbelanjaan Dan Industri Pariwisata Mulai Pulih, Bahkan Di Beberapa Kota Besar
Udah Mendekati Level Pra-Pandemi. Menurutnya, Ini Jadi Sinyal Kuat Bahwa
Ekonomi Domestik Punya Daya Tahan Luar Biasa.
Selain Itu,
Sektor Perbankan Juga Tetap Kuat. Rasio Kredit Macet Rendah, Dan Dana Pihak
Ketiga Di Perbankan Masih Stabil. Artinya, Masyarakat Masih Percaya Sama Sistem
Keuangan Nasional.
Faktor-Faktor Yang Bikin Ekonomi Indonesia Mulai Ngebut
Kalau Ngomongin
Ekonomi “Lari Kencang”, Tentu Nggak Cuma Soal Angka Di Atas Kertas. Ada Banyak
Faktor Yang Bikin Indonesia Bisa Ngegas Lebih Cepat Dibanding Negara Lain.
Pertama, Konsumsi
Domestik Yang Jadi Tulang Punggung Ekonomi Kita. Dari Data BPS, Kontribusi
Konsumsi Rumah Tangga Terhadap PDB Masih Di Atas 50%. Ini Artinya, Masyarakat Indonesia
Tuh Masih Doyan Belanja Dan Punya Daya Beli Yang Cukup Stabil.
Kedua, UMKM
Dan Sektor Manufaktur Mulai Bangkit. Banyak Pelaku Usaha Kecil Yang Udah Go
Digital, Buka Toko Online, Dan Bahkan Ekspor Lewat E-Commerce. Ini Bikin Roda
Ekonomi Berputar Lebih Cepat.
Ketiga, Kebijakan
Fiskal Dan Moneter Juga Lumayan On Point. Pemerintah Jaga APBN Tetap Sehat,
Sementara Bank Indonesia Ngatur Suku Bunga Dengan Hati-Hati Biar Inflasi Nggak
Ngacir Tapi Investasi Tetap Jalan.
Dan Terakhir,
Investasi Infrastruktur Dan Digitalisasi Yang Terus Digenjot Bikin Daya
Saing Ekonomi Indonesia Makin Tinggi. Jadi, Nggak Heran Kalau Purbaya Bisa
Ngeliat Sinyal Ekonomi Yang Bakal Ngegas Dalam Waktu Dekat.
Performa Keuangan Nasional Dan Stabilitas Perbankan
Di Sisi Keuangan,
Laporan Terbaru Dari LPS Dan Bank Indonesia Nunjukin Kalau Sistem Perbankan Indonesia
Lagi Dalam Kondisi Aman Dan Terkendali.
Dana Pihak
Ketiga Terus Naik, Sementara Kredit Ke Sektor Produktif Juga Mulai Menggeliat. Ini
Tandanya Dunia Usaha Mulai Berani Ambil Risiko Lagi. Selain Itu, Rasio Kecukupan
Modal (CAR) Perbankan Juga Tinggi, Artinya Bank-Bank Kita Cukup Kuat Buat
Ngadepin Gejolak Ekonomi Global.
LPS Sendiri
Tetap Aktif Ngejaga Kepercayaan Masyarakat Lewat Program Penjaminan Simpanan. Dengan
Stabilitas Kayak Gini, Masyarakat Dan Investor Punya Alasan Kuat Buat Tetap
Optimis.
Tantangan Global Yang Masih Mengintai
Meski Banyak
Sinyal Positif, Purbaya Juga Nggak Menutup Mata Kalau Tantangan Global Masih
Ada Dan Bisa Ganggu Momentum Ini.
Konflik Geopolitik
Di Timur Tengah Dan Eropa Masih Bisa Ngedorong Harga Minyak Naik. Di Sisi Lain,
Perlambatan Ekonomi China Bisa Berimbas Ke Ekspor Kita. Selain Itu,
Ketidakpastian Kebijakan Ekonomi Di Negara Maju Juga Bisa Bikin Volatilitas
Pasar Makin Tinggi.
Tapi Yang
Menarik, Menurut Purbaya, Indonesia Udah Cukup Siap. Cadangan Devisa Masih
Kuat, Neraca Perdagangan Masih Surplus, Dan Kebijakan Fiskal Kita Lebih
Fleksibel. Jadi, Walau Awan Gelap Masih Ada Di Langit Global, Ekonomi RI Tetap
Punya Payung Yang Cukup Kokoh.
Dukungan Pemerintah Dan Peran Investasi
Salah Satu
Alasan Kenapa Purbaya Optimis Adalah Karena Dukungan Nyata Dari Pemerintah. Program-Program
Seperti Hilirisasi Industri, Percepatan Proyek Strategis Nasional, Dan
Penguatan Ekonomi Digital Udah Mulai Nunjukin Hasilnya.
Selain Itu,
Iklim Investasi Juga Makin Kondusif. Banyak Investor Asing Yang Balik Lagi
Ngelirik Indonesia Karena Stabilitas Politik Dan Potensi Pasar Yang Besar. Bahkan,
Startup Teknologi Juga Makin Berani Ekspansi Ke Daerah-Daerah Yang Dulu Nggak
Tersentuh.
Dengan Kombinasi
Ini, Ekonomi Indonesia Bukan Cuma Bertahan, Tapi Bener-Bener Siap Buat Sprint
Di Kuartal-Kuartal Berikutnya.
Pandangan Ekonom Dan Pengamat Pasar
Nggak Cuma Purbaya
Yang Optimis, Beberapa Ekonom Juga Sepakat Kalau Outlook Ekonomi Indonesia Tahun
Depan Cukup Menjanjikan.
Mereka Bilang,
Walau Masih Ada Tantangan Eksternal, Fundamental Ekonomi Kita Tetap Solid. Bahkan,
Beberapa Analis Pasar Modal Memperkirakan Pertumbuhan Ekonomi Bisa Tembus 5,5–6
Persen Di Kuartal IV.
Namun, Ada
Juga Yang Kasih Catatan: Jangan Terlena. Momentum Positif Ini Harus Dijaga
Lewat Kebijakan Yang Konsisten Dan Pro-Pertumbuhan. Karena Kalau Lengah
Sedikit, Efek Global Bisa Langsung Ngefek Ke Dalam Negeri.
Dampak Langsung Ke Masyarakat Dan Dunia Usaha
Kalau Ekonomi
Beneran “Lari Kencang”, Siapa Yang Bakal Paling Ngerasain Dampaknya? Jawabannya:
Masyarakat Dan Dunia Usaha.
Peluang Kerja
Makin Luas, Pendapatan Meningkat, Dan Sektor UMKM Makin Bergairah. Bahkan,
Industri Kreatif Dan Pariwisata Juga Bisa Dapet Angin Segar Karena Masyarakat
Punya Daya Beli Lebih Tinggi.
Buat Pelaku
Bisnis, Situasi Ini Jadi Momen Emas Buat Ekspansi. Mulai Dari Buka Cabang Baru
Sampai Kolaborasi Dengan Startup Digital, Semuanya Lagi Terbuka Lebar.
Strategi Menjaga Momentum Pertumbuhan Ekonomi
Supaya Pertumbuhan
Ini Nggak Cuma Sementara, Purbaya Ngingetin Pentingnya Strategi Jangka Panjang.
Pemerintah Perlu Terus Dorong Efisiensi Anggaran, Digitalisasi Sektor Publik,
Dan Peningkatan Produktivitas.
Selain Itu,
Edukasi Finansial Juga Penting Biar Masyarakat Bisa Ngatur Uang Dengan Lebih
Bijak. LPS Dan Lembaga Keuangan Bisa Main Peran Besar Di Sini.
Kolaborasi Antara
Pemerintah, Swasta, Dan Masyarakat Juga Jadi Kunci. Kalau Semua Sektor Jalan
Bareng, Bukan Cuma Ekonomi Yang Lari — Tapi Juga Bisa Maraton Buat Jangka
Panjang.
Arah Ekonomi RI Ke Depan: Antara Optimisme Dan Realita
Jadi, Apakah
Benar Ekonomi RI Bakal Lari Kencang? Kalau Ngeliat Dari Data Dan Sinyal Yang
Muncul, Jawabannya: Iya, Potensinya Besar Banget. Tapi Kayak Kata Purbaya,
“Lari Kencang” Itu Nggak Cuma Soal Kecepatan, Tapi Soal Arah Yang Benar Dan
Konsistensi.
Indonesia Punya
Modal Sosial, Pasar Besar, Dan Kebijakan Ekonomi Yang Adaptif. Selama Pemerintah
Dan Masyarakat Bisa Jaga Momentum, Bukan Nggak Mungkin Ekonomi RI Bener-Bener
Jadi Juara Di Kawasan Asia Tenggara.
Optimisme Boleh, Tapi Realisme Tetap Wajib. Karena Kalau Pengelolaan Ekonomi Dilakuin Dengan Hati-Hati Dan Bijak, Pertumbuhan Yang “Lari Kencang” Bisa Jadi Kenyataan, Bukan Cuma Headline Berita.