BREAKING NEWS

DPR Soroti Kinerja Lapas Di Kasus Peredaran Narkoba Ammar Zoni


DPR Soroti Kinerja Lapas Di Kasus Peredaran Narkoba Ammar Zoni

Kompas -  
Kasus Narkoba Yang Menyeret Nama Aktor Ammar Zoni Lagi-Lagi Bikin Geger Publik. Bukan Cuma Karena Statusnya Sebagai Figur Publik, Tapi Karena Muncul Dugaan Serius Kalau Peredaran Narkoba Masih Bisa Jalan Bahkan Dari Balik Tembok Lembaga Pemasyarakatan (Lapas). Nah, Hal Ini Langsung Bikin DPR Turun Tangan Dan Soroti Tajam Kinerja Lapas Yang Dinilai Makin Amburadul.

Isu Ini Jadi Makin Panas Setelah Terungkap Beberapa Celah Di Sistem Pengawasan Yang Harusnya Ketat Banget. Kok Bisa Barang Haram Kayak Gitu Masih Bisa Keluar Masuk Lapas? Dari Sinilah DPR Mulai Menyoroti Kelemahan Struktural Yang Udah Lama Jadi PR Besar Di Sektor Pemasyarakatan Indonesia.

Buat Masyarakat, Kasus Ammar Ini Bukan Cuma Drama Kriminal Biasa. Ini Tuh Refleksi Nyata Kalau Sistem Pembinaan Di Lapas Masih Jauh Dari Kata Bersih. Bahkan Beberapa Anggota DPR Bilang, Udah Saatnya Pemerintah Serius Reformasi Total Sistemnya, Biar Gak Terus-Terusan Jadi Bahan Olokan Publik.

Kronologi Kasus Ammar Zoni Dan Dugaan Peredaran Narkoba

Awalnya, Ammar Zoni Kembali Diamankan Polisi Karena Kedapatan Menyimpan Barang Terlarang. Padahal, Ini Bukan Kali Pertama Dirinya Terjerat Kasus Yang Sama. Yang Bikin Heboh, Muncul Dugaan Kalau Ada Jaringan Peredaran Yang Masih Aktif Di Dalam Lapas Dan Melibatkan Oknum Tertentu.

Dari Hasil Penyelidikan, Polisi Menemukan Beberapa Indikasi Kuat Soal “Jalur Belakang” Distribusi Barang Tersebut. Sementara Itu, Pihak Kemenkumham Mengaku Sedang Dalami Dugaan Adanya Keterlibatan Petugas Yang Menyalahgunakan Wewenang.

Kasus Ini Akhirnya Memantik Reaksi Keras Dari DPR Yang Menilai Pengawasan Di Lapas Terlalu Longgar. Mereka Juga Mempertanyakan Sejauh Mana Reformasi Yang Digadang-Gadang Pemerintah Selama Ini Benar-Benar Dijalankan.

Reaksi DPR Terhadap Kinerja Lapas

Beberapa Anggota Komisi III DPR RI Langsung Buka Suara. Mereka Bilang, Sistem Di Lapas Sekarang Itu Kayak “Saringan Bocor”— Barang Haram Tetap Bisa Lolos Meski Pengawasan Katanya Ketat. DPR Menilai, Peredaran Narkoba Di Lapas Bukan Lagi Hal Baru, Tapi Udah Jadi Budaya Yang Harus Dibasmi Dari Akar.

Anggota DPR Juga Mendorong Kemenkumham Buat Audit Menyeluruh, Terutama Di Lapas-Lapas Besar Yang Sering Dikaitin Sama Kasus Serupa. Beberapa Nama Bahkan Minta Pembentukan Tim Independen Biar Hasilnya Gak “Dimainkan” Dari Dalam.

Selain Itu, Mereka Juga Nyorot Soal Integritas Petugas. Kalau Petugasnya Aja Bisa Disuap Atau Ikut Main, Ya Sistem Sebaik Apa Pun Bakal Jebol Juga. Kritik Ini Bikin Tekanan Publik Makin Kuat Buat Reformasi Total Di Tubuh Kemenkumham.

Evaluasi Pengawasan Dan Kelemahan Sistem Di Balik Jeruji

Dari Hasil Investigasi, Banyak Pihak Menilai Sistem Pengawasan Lapas Masih Terlalu Manual Dan Gak Efisien. Contohnya, CCTV Yang Rusak Gak Diperbaiki Berbulan-Bulan, Kontrol Keluar Masuk Barang Juga Masih Pakai Sistem Kertas — Alias Gampang Banget Dimanipulasi.

Selain Itu, Minimnya Digitalisasi Bikin Data Penghuni Lapas Sering Gak Sinkron. Ada Narapidana Yang Seharusnya Udah Dipindah, Tapi Datanya Belum Diperbarui. Celah-Celah Kayak Gini Bisa Banget Dimanfaatkan Jaringan Narkoba Buat Operasi Di Dalam.

Yang Lebih Parah, Belum Ada Sanksi Tegas Buat Oknum Petugas Yang Terbukti Terlibat. Kadang Cuma Dipindah Tugas Atau Dinonaktifkan Sementara. Alhasil, Efek Jera Nol Besar.

Tanggapan Kemenkumham Dan Langkah Awal Perbaikan

Pihak Kemenkumham Lewat Dirjen Pemasyarakatan Akhirnya Buka Suara. Mereka Mengakui Masih Banyak Kekurangan Dalam Sistem Pengawasan. Tapi Katanya, Mereka Udah Mulai Gerak Cepat Buat Perbaikan.

Beberapa Langkah Yang Dicanangkan Antara Lain Pemasangan Sistem Pengawasan Berbasis Teknologi Di Lapas-Lapas Besar, Pemantauan 24 Jam Via Server Pusat, Serta Pelatihan Integritas Bagi Petugas. Meski Begitu, Publik Tetap Skeptis. Soalnya, Janji Reformasi Lapas Udah Sering Kedengaran Dari Dulu Tapi Hasilnya Belum Kelihatan Signifikan.

Menurut Kemenkumham, Kasus Ammar Zoni Bakal Dijadikan Momentum Buat Bersih-Bersih Internal. Tapi Publik Tentu Masih Menunggu Bukti, Bukan Sekadar Wacana.

Publik Mulai Hilang Kepercayaan Terhadap Sistem Lapas

Setelah Kasus Ini Viral, Warganet Ramai-Ramai Ngebahas Soal Bobroknya Sistem Lapas Di Indonesia. Banyak Yang Bilang, Lapas Udah Kayak “Hotel Bintang Lima” Buat Napi Tertentu — Bisa Pesen Barang, Bahkan Bisa Kerja Sama Dengan Jaringan Luar.

Di Twitter Dan Tiktok, Netizen Ramai-Ramai Sindir Kemenkumham Dengan Tagar #Reformasilapas Dan #Narkobadalamlapas. Beberapa Influencer Hukum Juga Ikut Nimbrung, Bilang Bahwa Sistem Pembinaan Di Indonesia Harus Dievaluasi Total Dari Dasar.

Krisis Kepercayaan Publik Ini Jelas Jadi Tamparan Keras Buat Pemerintah. Kalau Gak Segera Dibenahi, Masyarakat Bisa Makin Gak Percaya Sama Sistem Hukum Yang Seharusnya Jadi Penegak Keadilan.

DPR Soroti Kinerja Lapas Di Kasus Peredaran Narkoba Ammar Zoni

Peran Media Dan Tekanan Opini Publik

Media Punya Peran Gede Banget Dalam Ngebentuk Persepsi Publik Soal Kasus Ini. Berita-Berita Soal Ammar Zoni Dan Dugaan Peredaran Narkoba Di Lapas Muncul Di Mana-Mana, Dari Portal Berita Sampai Media Sosial.

Tekanan Publik Makin Tinggi Tiap Hari. Banyak Yang Nuntut DPR Dan Kemenkumham Gak Cuma Ngomong Doang, Tapi Bener-Bener Ngambil Tindakan Konkret. Nah, Tekanan Media Dan Publik Ini Ternyata Efektif Banget Buat Mendorong Perubahan Kebijakan.

DPR Sendiri Mengaku Terbantu Dengan Opini Publik Yang Kuat, Karena Bikin Isu Ini Gak Gampang Tenggelam Kayak Kasus-Kasus Sebelumnya.

Kasus Serupa Yang Pernah Terjadi Sebelumnya

Sebenarnya, Kasus Kayak Gini Bukan Yang Pertama. Beberapa Tahun Lalu, Pernah Juga Terungkap Jaringan Peredaran Narkoba Yang Dikendalikan Dari Dalam Lapas. Polanya Mirip Banget — Ada Oknum Petugas, Ada Napi Yang Jadi “Bos”, Dan Sistem Pengawasan Yang Lemah.

Yang Bikin Miris, Kasus-Kasus Itu Gak Pernah Benar-Benar Jadi Pelajaran. Reformasi Yang Dijanjikan Cuma Hangat Di Awal, Tapi Redup Di Tengah Jalan. Nah, Itu Kenapa Kasus Ammar Zoni Ini Harusnya Jadi Titik Balik. Kalau Gak Sekarang, Kapan Lagi?

Tantangan Reformasi Sistem Pemasyarakatan Di Indonesia

Tantangan Paling Besar Tentu Datang Dari Dalam. Reformasi Lapas Sering Mentok Karena Birokrasi Yang Terlalu Ribet Dan Resistensi Dari Oknum Yang Takut Kehilangan “Zona Nyaman”.

Masalah Anggaran Juga Gak Bisa Diabaikan. Modernisasi Butuh Duit, Dan Kalau Pemerintah Gak Serius Invest Di Sistem Keamanan Dan Pengawasan, Ya Gak Akan Ada Perubahan Signifikan. Selain Itu, Political Will Juga Harus Kuat. DPR Dan Pemerintah Harus Punya Keberanian Buat Bersih-Bersih Total, Termasuk Kalau Ada Pejabat Tinggi Yang Ikut Main.

Harapan Baru Dan Rencana Ke Depan

Di Tengah Segala Pesimisme, Tetap Ada Harapan. DPR Dan Kemenkumham Sepakat Buat Bentuk Tim Independen Yang Bakal Fokus Pada Reformasi Lapas Dan Pengawasan Internal.

Kemenkumham Juga Mulai Ngerancang Sistem Digitalisasi Pemasyarakatan, Biar Semua Data Penghuni Dan Aktivitas Di Lapas Bisa Dipantau Real-Time. Kalau Rencana Ini Beneran Dijalankan, Bukan Gak Mungkin Indonesia Bisa Keluar Dari Lingkaran Masalah Yang Sama.

Masyarakat Pun Berharap, Kasus Ammar Zoni Ini Bisa Jadi Momentum Nyata Buat Ngebangun Sistem Hukum Yang Transparan Dan Berintegritas. Gak Cuma Jargon, Tapi Bener-Bener Perubahan Yang Bisa Dirasain Publik.

Penutup — Momen Refleksi Untuk Hukum Indonesia

Kasus Ammar Zoni Ini Jelas Lebih Dari Sekadar Berita Kriminal. Ini Alarm Keras Buat Semua Pihak Bahwa Sistem Lapas Kita Perlu Dibongkar Dan Dibangun Ulang Dari Nol.

DPR Udah Mulai Bergerak, Tapi Perjalanan Masih Panjang. Reformasi Gak Akan Berhasil Tanpa Dukungan Publik Dan Ketegasan Pemerintah. Biar Bagaimanapun, Keadilan Dan Kepercayaan Publik Adalah Dua Hal Yang Gak Bisa Terus Dikorbankan.

Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Posting Komentar