BNPT Ungkap Ada Upaya Penyusupan Paham Radikal Lewat Game Online
Kompas - Belakangan Ini, Isu Soal Keamanan Digital Makin Rame Dibahas. Apalagi Setelah BNPT UngkapAda Upaya Penyusupan Paham Radikal Lewat Game Online. Yup, Lo Nggak Salah Baca — Dunia Game Yang Biasanya Jadi Tempat Hiburan Dan Nongkrong Virtual Ternyata Juga Bisa Jadi Celah Buat Oknum Yang Pengin Nyebarin Ideologi Ekstrem.
Fenomena Ini
Mulai Disorot Setelah Beberapa Laporan Masuk Soal Interaksi Mencurigakan Di
Dalam Platform Permainan Daring. Para Pelaku Dikabarkan Memanfaatkan Fitur
Komunikasi Dalam Game Buat Ngajak Ngobrol Pemain Muda, Terus Perlahan Nyelipin
Narasi Ke Arah Radikalisme. Bikin Ngeri Juga, Kan?
Nah, Artikel
Ini Bakal Ngebahas Secara Santai Tapi Informatif Tentang Gimana Penyusupan Itu
Bisa Terjadi, Kenapa Anak Muda Jadi Target Empuk, Sampai Apa Aja
Langkah-Langkah Yang Bisa Lo Lakuin Biar Tetap Aman Main Game Online Tanpa
Kejebak Bujuk Rayu Paham Ekstrem. Let’s Dive In, Bro!
Modus Baru Penyebaran Paham Radikal Lewat Game Online
Beda Zaman,
Beda Cara. Kalau Dulu Penyebaran Paham Radikal Mungkin Lewat Pertemuan
Langsung, Sekarang Mereka Mulai “Upgrade” Ke Dunia Digital. Game Online Yang
Punya Jutaan Pemain Aktif Jadi Ladang Empuk. Para Pelaku Ini Biasanya Masuk
Lewat Fitur Chat Atau Komunitas Guild Buat Mulai Pendekatan.
Awalnya Obrolannya
Santai Banget — Ngomongin Strategi Main, Senjata, Atau Event Game. Tapi Lama-Lama
Arah Pembicaraannya Berubah Ke Hal-Hal Ideologis. Dari Situ, Pemain Yang Belum
Punya Filter Kuat Bisa Terbawa Arus Tanpa Sadar. BNPT Bahkan Udah Nemuin
Beberapa Pola Komunikasi Kayak Ini, Yang Bentuknya Nggak Frontal Tapi
Pelan-Pelan Bikin Pemain Terpengaruh.
Yang Bikin
Tricky, Pelaku Ini Sering Pake Akun Palsu Dan Identitas Samar. Mereka Nyaru
Jadi Teman Sekomunitas, Influencer Kecil, Atau Pemain Pro. Jadi, Kalau Lo Gamer
Aktif, Penting Banget Buat Aware Sama Siapa Aja Yang Lo Ajak Ngobrol Di Dunia
Maya.
Kenapa Generasi Muda Jadi Target Utama?
Nggak Heran
Kalau Generasi Muda Jadi Sasaran. Data Dari Asosiasi Game Indonesia Nunjukin,
Mayoritas Pemain Game Di Indonesia Berusia Antara 13–24 Tahun. Anak Muda Di
Rentang Usia Ini Punya Rasa Ingin Tahu Tinggi, Gampang Percaya Sama Teman
Sebaya, Dan Suka Nyari Komunitas Buat Ngerasa Belong.
Nah, Kondisi
Itu Dimanfaatin Banget Sama Kelompok Radikal. Mereka Paham Betul Bahwa Lewat
Pendekatan Emosional Dan Solidaritas Digital, Pemain Muda Lebih Gampang Diajak
Diskusi Hal Sensitif Tanpa Curiga. Selain Itu, Algoritma Game Juga Bikin Pemain
Makin Sering Ketemu Komunitas Serupa, Jadi Proses Penyebaran Bisa Makin Cepat.
Bukan Berarti
Semua Gamer Rentan, Tapi Awareness Perlu Banget Ditingkatin. Apalagi Di Era
Serba Online Kayak Sekarang, Di Mana Batas Antara Dunia Nyata Dan Dunia Virtual
Makin Tipis.
Tanda-Tanda Penyusupan Radikalisme Di Dunia Game
Biar Lo
Nggak Salah Langkah, Coba Perhatiin Beberapa Tanda Yang Bisa Jadi Sinyal
Bahaya. Misalnya, Ada Pemain Yang Tiba-Tiba Ngajak Ngobrol Soal Isu Politik
Ekstrem, Ngebahas “Perjuangan” Dalam Konteks Agama, Atau Ngajak Ikut Grup
Private Di Luar Game Buat Diskusi.
Selain Itu,
Beberapa Pelaku Suka Banget Ngasih Link “Grup Komunitas Rahasia” Atau Server Discord
Yang Katanya Eksklusif Buat Pemain Tertentu. Nah, Di Situlah Biasanya
Penyebaran Ideologi Mulai Intens. Kalau Udah Ketemu Pola Kayak Gini, Lebih Baik
Lo Cabut Aja Dan Laporin Ke Moderator Atau Pihak Keamanan Game.
Karena Ingat
— Di Balik Nickname Lucu Atau Avatar Keren, Lo Nggak Pernah Tahu Siapa
Sebenarnya Yang Lagi Ngajak Ngobrol.
Respons Dan Strategi BNPT Dalam Menangani Ancaman Digital
BNPT Nggak
Tinggal Diam. Lembaga Ini Udah Gencar Banget Ngembangin Sistem Deteksi Dini
Buat Ngawasin Aktivitas Mencurigakan Di Dunia Digital, Termasuk Game Online. Mereka
Kerja Bareng Kominfo, Pengembang Game, Bahkan Lembaga Pendidikan Buat Ningkatin
Literasi Digital Dan Cegah Penyusupan Sejak Dini.
Selain Itu, BNPT
Juga Punya Program “Siber Damai” Yang Ngajak Anak Muda Jadi Duta Digital Buat
Melawan Konten Ekstrem. Jadi Bukan Cuma Pemerintah Yang Bergerak, Tapi Generasi
Muda Juga Dilibatkan Langsung Biar Lebih Relate.
Langkah-Langkah
Ini Penting Banget Karena Ancaman Radikalisme Sekarang Udah Nggak Cuma Di Dunia
Nyata, Tapi Juga Di Layar Ponsel Dan PC Kita.
Peran Orang Tua Dan Sekolah Dalam Mengawasi Aktivitas Game Anak
Buat Para
Orang Tua, Jangan Panik Dulu. Anak Main Game Itu Nggak Salah, Tapi Penting
Banget Buat Ngerti Apa Yang Mereka Mainkan Dan Dengan Siapa Mereka Berinteraksi.
Coba Rutin Ngobrol Soal Game Yang Lagi Mereka Suka, Siapa Aja Temen Di
Komunitasnya, Dan Berapa Lama Waktu Mereka Habiskan Online.
Sekolah Juga
Punya Peran Besar. Guru Bisa Mulai Ngenalin Literasi Digital Di Pelajaran,
Ngajarin Gimana Cara Bedain Informasi Sehat Sama Propaganda Berbahaya. Dengan Pendekatan
Ini, Anak-Anak Jadi Lebih Kritis Dan Nggak Gampang Terpengaruh.
Karena Pada
Akhirnya, Pengawasan Bukan Berarti Ngelarang, Tapi Ngajarin Cara Bermain Yang
Aman Dan Bertanggung Jawab.
Pentingnya Literasi Digital Untuk Mencegah Paham Radikal
Ngomongin Literasi
Digital Tuh Bukan Cuma Soal Bisa Pakai Internet, Tapi Juga Soal Ngerti Gimana
Caranya Memilah Informasi. Banyak Banget Pemain Game Yang Belum Sadar Kalau
Interaksi Di Dunia Virtual Bisa Berdampak Besar Ke Pola Pikir Mereka.
Dengan Literasi
Digital Yang Kuat, Pemain Bisa Langsung Ngeh Kalau Ada Percakapan Yang Janggal
Atau Ajakan Yang Mencurigakan. Program Dari BNPT, Kominfo, Dan Berbagai
Komunitas Digital Sekarang Fokus Banget Ngembangin Hal Ini. Mereka Sering Bikin
Webinar, Kampanye Media Sosial, Dan Pelatihan Buat Anak Muda Supaya Lebih Peka
Sama Konten Ekstrem.
Intinya,
Literasi Digital Tuh Kayak Tameng — Kalau Lo Punya, Lo Bakal Lebih Aman Dari
Penyusupan Ideologi Berbahaya.
Kolaborasi Pemerintah Dan Industri Game Untuk Keamanan
Siber
Selain Masyarakat,
Peran Industri Game Juga Krusial Banget. Beberapa Pengembang Udah Mulai Kerja
Sama Sama BNPT Buat Bikin Sistem Moderasi Obrolan Yang Lebih Ketat. Bahkan, Teknologi
AI Moderation Sekarang Udah Bisa Mendeteksi Kata-Kata Yang Mengarah Ke Ajakan
Radikal.
Di Sisi
Lain, Pemerintah Juga Mendorong Supaya Platform Game Punya Fitur Pelaporan Yang
Gampang Diakses Pemain. Jadi Kalau Ada Yang Mencurigakan, Bisa Langsung
Ditindak.
Kerja Sama Lintas Sektor Kayak Gini Penting Banget, Karena Masalah Radikalisme
Digital Nggak Bisa Dihadapi Satu Pihak Aja.
Dampak Sosial Dan Psikologis Dari Penyebaran Ideologi Radikal Lewat Game
Kalau Dibiarkan,
Penyebaran Paham Radikal Di Dunia Game Bisa Punya Dampak Besar. Nggak Cuma
Bikin Pemain Kehilangan Fokus Dan Waktu, Tapi Juga Bisa Ngeubah Pola Pikir Jadi
Ekstrem.
Pemain Muda Yang Awalnya Cuma Iseng Main Bisa Berubah Jadi Antipati Terhadap
Kelompok Lain, Kehilangan Empati, Bahkan Merasa “Terpanggil” Buat Ikut Gerakan
Tertentu.
BNPT Nyebut,
Rehabilitasi Psikososial Penting Banget Buat Korban Penyusupan Ideologi
Digital. Jadi, Kalau Ada Yang Udah Terpapar, Pendekatannya Bukan Hukuman, Tapi
Edukasi Ulang Dan Konseling.
Langkah Nyata Yang Bisa Dilakukan Pemain Dan Komunitas Game
Sekarang Waktunya
Lo Ikut Ambil Peran.
Beberapa Langkah Simpel Tapi Efektif Bisa Lo Terapin, Kayak:
- Jangan Pernah Klik Link
Mencurigakan Dari Orang Asing Di Game.
- Hindari Diskusi Politik Atau
Agama Ekstrem Di Forum Komunitas.
- Kalau Lihat Ada Pemain Yang
Nyebarin Narasi Kebencian, Langsung Laporin.
- Ikut Komunitas Gamer Positif
Yang Fokus Ke Keseruan, Bukan Ideologi.
Dan Yang
Paling Penting, Ingat: Dunia Game Itu Tempat Buat Have Fun, Bukan Buat Nyari
Masalah. Jadi Tetap Bijak, Tetap Waspada, Dan Jangan Kasih Ruang Buat
Radikalisme Di Layar Lo.
Ciri-Ciri Chat Yang Perlu Diwaspadai
Kalimat Provokatif,
Ajakan Keluar Dari Game Buat “Ngobrol Serius”, Atau Link Grup Rahasia — Itu
Udah Red Flag Banget. Jangan Pernah Terusin Komunikasi Kalau Udah Ngarah Ke
Sana.
Program Literasi Digital BNPT Untuk Remaja
Program Ini
Ngajarin Anak Muda Gimana Cara Ngenali Propaganda Online Dan Jadi Duta
Anti-Radikalisme Di Dunia Maya. Seru Banget, Karena Dikemas Interaktif Lewat
Game Juga.
Peran Influencer Dan Streamer Dalam Edukasi
Keamanan Digital
Streamer Punya Pengaruh Besar. Kalau Mereka Ikut Kampanye Edukasi Digital, Awareness Di Kalangan Gamer Bakal Naik Drastis. Banyak Kok Yang Udah Mulai Bantu Nyebarin Pesan Positif Lewat Konten Mereka.
Fenomena Penyusupan
Paham Radikal Lewat Game Online Emang Nyata, Tapi Bukan Berarti Dunia
Game Jadi Tempat Berbahaya. Dengan Kesadaran Tinggi, Literasi Digital, Dan
Kolaborasi Antara Pemerintah, Industri, Serta Pemain, Ruang Digital Kita Bisa
Tetap Aman Dan Positif.
Karena Pada Akhirnya, Yang Bikin Dunia Game Seru Itu Bukan Ideologinya, Tapi
Solidaritas Dan Kreativitas Para Pemainnya.