Waswas Ekonomi Goyang, Pengusaha Minta Pemerintah Cegah Aksi Massa Meluas

kompasjawa - Situasi Ekonomi Lagi Bikin Waswas EkonomiGoyang. Banyak Pengusaha Ngerasa Kondisi Sosial Yang Panas Gara-Gara Aksi Massa Bisa Ngefek Parah Ke Stabilitas Bisnis. Dari UMKM Sampai Korporasi Gede, Semuanya Deg-Degan Kalau Aksi Ini Makin Meluas.

Apalagi Vibes Ekonomi Global Sekarang Juga Lagi Nggak Stabil. Investor Asing Lagi Selektif, Sementara Konsumen Dalam Negeri Mulai Ngerem Belanja. Kalau Ditambah Gejolak Aksi Massa, Potensi Guncangan Bisa Lebih Ngeri. Banyak Pihak Percaya Kalau Pemerintah Harus Sigap, Jangan Sampai Masalah Sosial Ini Numpuk Jadi Krisis Ekonomi Baru.

Pengusaha Sekarang Lagi Teriak Minta Perhatian. Mereka Maunya Ada Langkah Tegas Dari Pemerintah Buat Meredam Gejolak. Bukan Cuma Buat Jaga Ketertiban, Tapi Juga Buat Jaga Trust Pasar Biar Roda Ekonomi Tetep Muter Smooth.

Waswas Ekonomi Goyang Jadi Sorotan Pengusaha

Para Pelaku Usaha Udah Lama Wanti-Wanti Soal Kondisi Ini. Kata Mereka, Waswas Ekonomi Goyang Bukan Cuma Perasaan Doang, Tapi Realita. Penjualan Turun, Ekspor Seret, Dan Cash Flow Makin Ketat. Belum Lagi Biaya Produksi Naik Karena Harga Bahan Baku Global Juga Ikutan Melambung.

Buat Pengusaha Retail Misalnya, Demo-Demo Yang Bikin Jalan Macet Udah Langsung Ngefek Ke Omset Harian. Customer Males Belanja Kalau Suasana Kota Penuh Gejolak. Sementara Sektor Manufaktur Lebih Worry Soal Supply Chain, Karena Distribusi Barang Bisa Kehambat Kalau Aksi Massa Makin Sering.

Dampak Aksi Massa Terhadap Stabilitas Ekonomi Nasional

Aksi Massa Itu Sah-Sah Aja Dalam Demokrasi. Tapi Kalau Terlalu Sering Dan Meluas, Efek Domino Ke Ekonomi Bisa Fatal. Stabilitas Ekonomi Nasional Jadi Taruhan. Investor Asing Bakal Mikir Dua Kali Kalau Mau Taro Duitnya Di Sini.

Di Sisi Lain, Aksi Massa Juga Bikin Daya Beli Masyarakat Makin Drop. Orang Jadi Nunda Pengeluaran Karena Merasa Kondisi Nggak Aman. Akibatnya, Pertumbuhan Ekonomi Bisa Stuck Di Angka Rendah. Bayangin Aja Kalau Konsumsi Rumah Tangga Yang Selama Ini Jadi Motor Ekonomi Ikut Melemah.

Pengusaha Minta Pemerintah Cegah Aksi Massa Meluas

Desakan Keras Datang Dari Asosiasi Bisnis Kayak Kadin Dan Apindo. Mereka Bilang Pemerintah Harus Hadir, Jangan Cuma Jadi Penonton. Kalau Perlu, Ada Dialog Langsung Sama Perwakilan Massa Biar Tensi Nggak Makin Panas.

Cegah Aksi Massa Bukan Berarti Ngeredam Demokrasi, Tapi Lebih Ke Arah Manage Situasi Supaya Kondusif. Kalau Ada Aspirasi, Difasilitasi. Kalau Ada Masalah, Dicarikan Solusi Bareng. Intinya Jangan Tunggu Sampai Keadaan Chaos Dulu Baru Gerak.

Risiko Terulangnya Krisis Ekonomi Di Tengah Aksi Massa

Banyak Yang Langsung Flashback Ke 1998. Waktu Itu, Aksi Massa Yang Membesar Akhirnya Ngefek Ke Krisis Ekonomi Super Parah. Nilai Rupiah Anjlok, Bank-Bank Kolaps, Pengangguran Melonjak.

Sekarang Kondisinya Beda, Tapi Warning Sign Tetap Ada. Kalau Aksi Massa Dibiarkan Liar Tanpa Kontrol, Trust Market Bisa Drop. Bukan Nggak Mungkin Investor Asing Langsung Cabut Modal, Dan Efeknya Nyebar Ke Semua Lini Bisnis.

Pemerintah Diminta Lebih Responsif Hadapi Gejolak Sosial

Respons Cepat Jadi . Pengusaha Bilang, Pemerintah Harus Bisa Dengerin Suara Masyarakat Dengan Lebih Peka. Jangan Sampai Pejabat Malah Kasih Statement Yang Bikin Rakyat Makin Kesel.

Lebih Responsif Itu Artinya Action, Bukan Cuma Ngomong. Contohnya: Program Bantuan Sosial Yang Tepat Sasaran, Subsidi Buat Jaga Harga Kebutuhan Pokok, Dan Insentif Pajak Buat Pengusaha Kecil Biar Mereka Bisa Survive.

Stabilitas Politik Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi

Lo Tau Kan, Politik Sama Ekonomi Itu Kayak Kopi Susu: Harus Balance. Kalau Politiknya Gonjang-Ganjing, Otomatis Ekonomi Juga Keikut Goyang. Stabilitas Politik Bukan Cuma Buat Elite, Tapi Buat Semua Orang Yang Cari Makan.

Investor Suka Banget Sama Kepastian. Kalau Kondisi Politik Adem, Iklim Usaha Juga Lebih Menarik. Jadi, Pemerintah Wajib Jaga Komunikasi Sama Semua Stakeholder Biar Stabilitas Politik Tetap Terjaga.

Solusi Konkret Agar Ekonomi Tidak Goyang Di Tengah Gejolak

Pengusaha Kasih Beberapa Saran. Pertama, Buka Dialog Sosial Dengan Kelompok Masyarakat Biar Aksi Massa Nggak Perlu Turun Ke Jalan. Kedua, Bikin Regulasi Yang Pro-Bisnis Dan Pro-Rakyat. Ketiga, Kasih Stimulus Ekonomi Buat Sektor Yang Paling Kena Dampak.

Selain Itu, Perlu Juga Ada Roadmap Recovery Yang Jelas. Jadi Semua Pihak Tau Ke Mana Arah Kebijakan Pemerintah, Dan Mereka Bisa Prepare Strategi Bisnis Masing-Masing. Dengan Begitu, Ekonomi Tidak Goyang Meskipun Ada Badai Gejolak Sosial.

Suara Akademisi Dan Ekonom Soal Dampak Aksi Massa

Akademisi Juga Kasih Warning. Kata Mereka, Dampak Aksi Massa Kalau Dibiarkan Bisa Snowball. Inflasi Naik, Rupiah Melemah, Dan Lapangan Kerja Makin Sempit. Jadi, Langkah Preventif Jauh Lebih Murah Daripada Nunggu Krisis Meledak.

Ekonom Bahkan Ngingetin, Kalau Gejolak Sosial Sampai Bikin Capital Flight (Modal Asing Kabur), Efeknya Bakal Lama Pulih. Itu Sebabnya, Komunikasi Publik Yang Jujur Dan Solutif Jadi Penting Banget.

Harapan Pengusaha Pada Pemerintah Di Tengah Ketidakpastian

Di Ujung Semua Keresahan Ini, Harapan Pengusaha Sebenernya Simpel: Mereka Cuma Pengen Kepastian. Pemerintah Diharapkan Hadir Bukan Sebagai Pemadam Kebakaran Yang Datang Belakangan, Tapi Sebagai Manajer Krisis Yang Visioner.

Mereka Pengen Ekonomi Jalan, Rakyat Aman, Politik Stabil. Kalau Semua Itu Bisa Dijaga, Trust Publik Bakal Balik, Investasi Jalan Lagi, Dan Vibes Waswas Ekonomi Goyang Bisa Segera Berubah Jadi Optimisme Baru.