BREAKING NEWS

Koalisi Sipil Sebut Prabowo Dan Elite Politik Gagal Respons Dinamika Sosial

Koalisi Sipil Sebut Prabowo Dan Elite Politik Gagal Respons Dinamika Sosial

kompasjawa
- Koalisi Sipil Belakangan Ini Ngeluarin Kritik Pedes Banget: Mereka Bilang
Prabowo Dan Elite Politik GagalRespons Dinamika Sosial Yang Makin Panas Di Lapangan. Bukan Cuma Kritik Basa-Basi, Tapi Tuduhan Ini Muncul Karena Makin Seringnya Demonstrasi Di Berbagai Daerah Yang Nunjukin Keresahan Masyarakat. Kata Ini Udah Jadi Bahan Obrolan Publik Dari Warung Kopi Sampai Timeline Medsos.

Kalau Ditarik Ke Belakang, Masyarakat Udah Lama Ngerasa Aspirasi Mereka Nggak Didengerin Secara Serius. Mulai Dari Isu Ekonomi Yang Bikin Kantong Bolong, Kebijakan Publik Yang Nggak Relatable, Sampai Komunikasi Politik Yang Dinilai Cenderung Normatif. Situasi Ini Bikin Vibes Publik Makin “Was-Was”, Apalagi Pas Aksi Massa Mulai Menjalar Ke Kota-Kota Besar.

Makanya, Poin Utama Dari Kritik Ini Bukan Sekadar “Asal Kritik”, Tapi Refleksi Dari Gap Gede Antara Elite Politik Dengan Realitas Sosial Di Masyarakat. Kalau Gap Ini Nggak Segera Dijembatani, Bukan Nggak Mungkin Demonstrasi Bakal Makin Meluas Dan Bikin Stabilitas Politik Jadi Taruhan Besar.

Kritik Koalisi Sipil Terhadap Prabowo Dan Elite Politik

Koalisi Sipil Ngeliat Ada Masalah Serius Dalam Kepemimpinan: Prabowo Dan Elite Politik Gagal Respons Dinamika Sosial. Menurut Mereka, Pemerintah Cenderung Terlalu Fokus Pada Kalkulasi Politik Tingkat Atas, Sementara Keresahan Rakyat Nggak Dikasih Atensi Yang Cukup.

Beberapa Organisasi Masyarakat Sipil Bahkan Bilang, Elite Lebih Sibuk “Ngatur Kursi” Ketimbang Nyusun Strategi Buat Ngatasin Masalah Ekonomi Rakyat. Kritik Ini Makin Relevan Karena Aksi Massa Sekarang Bukan Cuma Soal Politik, Tapi Juga Keresahan Sosial-Ekonomi Yang Real.

Dinamika Sosial Yang Memicu Demonstrasi

Kalau Kita Bedah, Ada Banyak Faktor Yang Bikin Demonstrasi Merebak. Pertama, Kondisi Ekonomi Yang Nggak Stabil. Harga Kebutuhan Pokok Naik, Pengangguran Masih Tinggi, Dan Support Untuk UMKM Dianggap Kurang. Kedua, Isu Keadilan Sosial Yang Makin Sering Muncul Di Publik.

Ketiga, Komunikasi Politik Elite Sering Dianggap Kurang Nyambung Sama Masyarakat. Bukannya Ngerespons Cepat, Yang Ada Justru Statement Normatif Yang Nggak Menjawab Keresahan. Dari Sini Keliatan Jelas Kenapa Publik Makin Resah: Mereka Ngerasa Nggak Didengar.

Prabowo Dan Elite Politik Dianggap Lalai Mengelola Aspirasi Publik

Banyak Aktivis Sipil Bilang, Elite Politik Lalai Dalam Ngelola Aspirasi Publik. Alih-Alih Dengerin, Mereka Sibuk Bikin Narasi Yang Lebih Condong Ke Citra Politik. Aspirasi Masyarakat Yang Disuarakan Lewat Demonstrasi Sering Dianggap Cuma “Riuh Sesaat”.

Padahal, Aspirasi Itu Wujud Nyata Keresahan Yang Kalau Nggak Ditangani, Bisa Jadi Trigger Konflik Lebih Besar. Koalisi Sipil Menilai, Masalahnya Ada Di Manajemen Komunikasi Politik Yang Kurang Humble Dan Jauh Dari Rakyat.

Dampak Ketidakmampuan Responsif Terhadap Stabilitas Nasional

Kalau Prabowo Dan Elite Politik Gagal Respons Dinamika Sosial Terus-Terusan, Dampaknya Serius Buat Stabilitas Nasional. Demo Bisa Makin Masif, Konflik Horizontal Rawan Terjadi, Bahkan Bisa Ngaruh Ke Iklim Investasi.

Investor Biasanya Ogah Masuk Ke Negara Yang Sosial-Politiknya Rawan Chaos. Artinya, Bukan Cuma Urusan Politik Yang Kena, Tapi Ekonomi Nasional Juga Ikut Goyah. Jadi, Respon Cepat Dan Tepat Dari Elite Itu Krusial Buat Ngejaga Stabilitas.


Koalisi Sipil Sebut Prabowo Dan Elite Politik Gagal Respons Dinamika Sosial

Pandangan Akademisi Dan Pengamat Politik

Bukan Cuma Koalisi Sipil Yang Ngomong. Banyak Pengamat Politik Dan Akademisi Juga Ikut Angkat Suara. Mereka Bilang, Kegagalan Elite Ngasih Respons Tepat Itu Tanda Lemahnya Manajemen Krisis.

Menurut Dosen Politik Di Salah Satu Kampus Top, Pemerintah Seharusnya Belajar Dari Negara Lain: Kalau Ada Krisis Sosial, Respons Pertama Harus Cepat, Empatik, Dan Konkret. Jangan Nunggu Sampai Keresahan Berubah Jadi Demo Besar-Besaran.

Peran Media Dalam Membentuk Opini Publik

Peran Media Juga Nggak Bisa Disepelein. Media Mainstream Sampai Media Sosial Punya Pengaruh Gede Dalam Ngebentuk Opini Publik. Isu Kayak Prabowo Dan Elite Politik Gagal Respons Dinamika Sosial Jadi Makin Viral Karena Terus Digoreng Di Berbagai Kanal Berita.

Apalagi Di Medsos, Framing Isu Bisa Nyebar Secepat Kilat. Kalau Elite Politik Telat Ngerespons, Narasi Negatif Udah Keburu Menguasai Publik. Ini Salah Satu Alasan Kenapa Masyarakat Gampang Makin Emosional.

Alternatif Solusi Dari Koalisi Sipil

Koalisi Sipil Nggak Cuma Ngasih Kritik, Tapi Juga Ngasih Beberapa Solusi. Pertama, Pemerintah Harus Bikin Forum Dialog Terbuka Yang Beneran Inklusif. Kedua, Kebijakan Publik Harus Lebih Pro-Rakyat, Bukan Sekadar Pro-Elite.

Ketiga, Komunikasi Politik Harus Lebih Transparan Dan Konsisten. Jangan Cuma Muncul Pas Ada Krisis, Terus Menghilang Pas Situasi Agak Reda. Menurut Mereka, Solusi Ini Bisa Jadi Jalan Keluar Biar Gap Antara Elite Dan Masyarakat Nggak Makin Lebar.

Tanggapan Pemerintah Atas Tuduhan Gagal Respons Dinamika Sosial

Dari Pihak Pemerintah, Ada Beberapa Pejabat Yang Udah Kasih Tanggapan. Mereka Bilang, Tuduhan Itu Agak Berlebihan Karena Pemerintah Sebenarnya Udah Jalanin Beberapa Program Sosial.

Tapi Di Sisi Lain, Tanggapan Ini Malah Dianggap Defensif. Publik Pengen Bukti Nyata, Bukan Sekadar Narasi Pembelaan. So, Klaim Pemerintah Ini Masih Belum Cukup Buat Meredam Keresahan Masyarakat.

Harapan Masyarakat Untuk Dialog Dan Perubahan Kebijakan

Di Ujungnya, Masyarakat Pengen Satu Hal: Perubahan Yang Nyata. Mereka Nggak Minta Hal-Hal Muluk, Tapi Kebijakan Yang Bisa Langsung Ngeringanin Beban Hidup. Harapan Masyarakat Ini Harus Dijawab Dengan Dialog Terbuka, Bukan Sekadar Statement Politik.

Kalau Pemerintah Bisa Lebih Humble, Mau Dengerin, Dan Action-Oriented, Ada Peluang Besar Buat Nyembuhin Trust Publik. Kalau Nggak, Ya Siap-Siap Aja Demonstrasi Makin Sering Muncul Dan Stabilitas Makin Rapuh.

Penutup

Kesimpulannya, Kritik Koalisi Sipil Tentang Prabowo Dan Elite Politik Gagal Respons Dinamika Sosial Bukan Hal Sepele. Ini Cermin Keresahan Publik Yang Butuh Respon Cepat Dan Empatik.

 Ke Depan Ada Di Komunikasi Politik Yang Humble, Kebijakan Yang Real, Dan Keterbukaan Dialog Dengan Masyarakat. Kalau Itu Bisa Dijalanin, Trust Publik Pelan-Pelan Bisa Balik. Kalau Nggak? Aksi Massa Bakal Jadi Headline Terus Di Minggu-Minggu Depan.


Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Posting Komentar