Komisi Xi Dpr Dukung Pemerintah Tidak Naikkan Tarif Cht
Kompas - Isu Tarif Cukai Hasil Tembakau (Cht) Tuh Emang Selalu Jadi Bahan Obrolan Panas, Bro. Soalnya Dampaknya Gede Banget, Bukan Cuma Ke Penerimaan Negara, Tapi Juga Ke Petani, Pekerja Pabrik, Sampe Ke Masyarakat Luas. Nah, Tahun Ini Pemerintah Akhirnya Mutusin Buat Nggak Naikin Tarif Cht, Dan Keputusan Ini Langsung Dapet Green Light Alias Full Support Dari Komisi Xi Dpr.
Keputusan
Ini Jelas Bikin Banyak Pihak Agak Lega. Bayangin Aja, Kalo Tarif Naik, Biasanya
Harga Rokok Ikutan Naik, Ujung-Ujungnya Demand Bisa Turun, Petani Tembakau Bisa
Tertekan, Dan Industri Juga Ketar-Ketir. Jadi Pas Pemerintah Bilang Tarif
Tetap, Vibes-Nya Kayak Kasih Napas Dulu Buat Semua Stakeholder.
Yang Lebih Penting Lagi, Langkah Ini Nunjukin Kalo Pemerintah Lagi Mainin Strategi Balance: Jaga Penerimaan Negara Tapi Tetep Mikirin Kondisi Ekonomi Rakyat Kecil. Dpr Pun Langsung Ngasih Sinyal Support, Biar Masyarakat Ngerasa Aman Dan Sektor Industri Bisa Lebih Stabil.
Alasan Pemerintah Tidak Menaikkan Tarif Cht
Pemerintah
Sebenernya Punya Banyak Pertimbangan Sebelum Mutusin Hal Ini. Salah Satunya
Karena Kondisi Ekonomi Lagi Butuh Recovery Pasca Tekanan Global. Kalo Tarif Cht
Dinaikin, Daya Beli Masyarakat Bisa Makin Ketekan, Padahal Konsumsi Dalam
Negeri Tuh Motor Utama Pertumbuhan Ekonomi.
Selain Itu, Pemerintah Juga Mikirin Ribuan Petani Tembakau Dan Jutaan Tenaga
Kerja Di Industri Rokok. Kalo Tarif Naik, Otomatis Serapan Tembakau Turun. Jadi
Keputusan Ini Dianggap Paling Realistis Buat Ngejaga Ekosistem Industri
Tembakau Biar Nggak Collapse.
Dukungan Komisi Xi Dpr
Komisi Xi
Dpr Keliatan Solid Banget Dukung Kebijakan Ini. Mereka Bilang, Langkah
Pemerintah Udah Tepat Karena Bener-Bener Ngejaga Kepentingan Banyak Pihak.
Dengan Nggak Ada Kenaikan Tarif, Dpr Pengen Kasih Pesan Kalo Kebijakan Fiskal
Nggak Boleh Cuma Mikirin Penerimaan, Tapi Juga Kesejahteraan Masyarakat.
Dpr Juga Siap Kolaborasi Bareng Pemerintah Buat Nyari Alternatif Sumber
Penerimaan Negara, Biar Apbn Tetep Aman Tanpa Harus Ngerugiin Sektor Strategis
Kayak Tembakau.
Dampak Positif Bagi Petani Tembakau
Buat Petani,
Keputusan Ini Ibarat Angin Segar. Harga Jual Tembakau Bisa Lebih Stabil,
Permintaan Dari Industri Tetap Terjaga, Dan Mereka Nggak Terlalu Worry Soal
Oversupply.
Banyak Petani Di Daerah Jawa Tengah Dan Jawa Timur Yang Ngerasa Lebih Tenang
Karena Tau Hasil Panen Mereka Masih Bisa Diserap Industri Dengan Harga Wajar.
Mereka Berharap Kebijakan Ini Bisa Jadi Jembatan Ke Regulasi Yang Lebih
Berpihak Ke Petani Lokal.
Dampak Terhadap Industri Rokok
Industri
Rokok Juga Kasih Respon Positif. Dengan Tarif Tetap, Mereka Bisa Atur Strategi
Produksi Lebih Efisien Tanpa Khawatir Lonjakan Biaya.
Asosiasi Industri Bilang, Keputusan Ini Bikin Mereka Bisa Maintain Lapangan
Kerja Dan Tetep Kontribusi Ke Penerimaan Negara. Selain Itu, Kondisi Pasar Juga
Lebih Predictable, Jadi Nggak Bikin Shock Di Level Konsumen.
Respons Masyarakat Dan Tenaga Kerja
Buat Pekerja
Pabrik Rokok, Kebijakan Ini Jelas Bikin Hati Adem. Soalnya Mereka Jadi Lebih
Secure Sama Nasib Kerjaannya. Ribuan Tenaga Kerja Yang Bergantung Di Industri
Tembakau Bisa Lebih Tenang, Karena Perusahaan Mereka Punya Ruang Nafas Buat
Bertahan.
Di Level Masyarakat, Walau Ada Pro-Kontra Soal Kesehatan, Banyak Yang
Appreciate Karena Harga Rokok Nggak Melonjak Dalam Waktu Dekat.
Analisis Ekonomi: Apbn Dan Penerimaan Negara
Dari Sisi
Ekonomi Makro, Emang Ada Tantangan Karena Penerimaan Negara Dari Cht Bakal
Flat. Tapi Ekonom Bilang, Pemerintah Bisa Optimalkan Penerimaan Dari Sektor
Lain Kayak Pajak Digital, Pertambangan, Atau Ppn.
Kebijakan Ini Juga Sejalan Sama Strategi Jangka Panjang Buat Bikin Struktur
Penerimaan Negara Lebih Diversifikasi, Nggak Tergantung Sama Satu Sektor Doang.
Tantangan Dan Kritik Terhadap Kebijakan
Meski Banyak
Yang Dukung, Tetep Ada Pihak Yang Kritik. Aktivis Kesehatan Misalnya, Mereka
Bilang Kebijakan Ini Kurang Progresif Dalam Mengurangi Konsumsi Rokok.
Ada Juga Ekonom Yang Worry Soal Defisit Apbn Kalo Penerimaan Cht Stagnan. Tapi
Pemerintah Jawab Dengan Tegas: Prioritas Sekarang Adalah Jaga Keseimbangan,
Bukan Bikin Beban Tambahan Ke Rakyat.
Upaya Pemerintah Dalam Pengawasan Industri Tembakau
Walau Tarif
Nggak Naik, Pemerintah Tetep Jalanin Pengawasan Ketat Ke Industri. Distribusi
Rokok Ilegal Terus Diberantas, Edukasi Kesehatan Tetap Digencarkan, Dan
Regulasi Produksi Makin Ketat.
Jadi, Meskipun Ada Jeda Kenaikan Tarif, Langkah Pengendalian Konsumsi Dan
Proteksi Kesehatan Masyarakat Tetap On Track.
Harapan Dan Langkah Ke Depan
Ke Depannya,
Banyak Pihak Berharap Kebijakan Tarif Bisa Lebih Adaptif. Bisa Jadi Tahun Depan
Ada Penyesuaian, Tergantung Kondisi Ekonomi. Yang Jelas, Pemerintah Dan Dpr
Udah Sepakat Buat Terus Jaga Balance Antara Kepentingan Fiskal, Ekonomi Rakyat,
Dan Kesehatan Publik.
Pesan Utamanya: Pemerintah Nggak Cuma Mikirin Angka Di Apbn, Tapi Juga Real
Impact Ke Masyarakat.