RI Bisa Tahan Krisis Ekonomi Global, ‘Soemitronomics’
kompasjawa - Di Tengah Gonjang-Ganjing KrisisEkonomi Global Yang Bikin Banyak Negara Megap-Megap, Indonesia Ternyata Masih Bisa Tahan Banting. Soemitronomics. Istilah Ini Lagi Diangkat Lagi Sama Ketua Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Purbaya Yudhi Sadewa, Yang Bilang Kalau Konsep Ini Tuh Jadi Pegangan Buat RI Supaya Nggak Gampang Tumbang.
Buat Lo Yang Masih Agak Asing, Soemitronomics
Itu Basically Strategi Ekonomi Warisan Ekonom Legendaris Indonesia, Prof. Soemitro
Djojohadikusumo. Konsepnya Simple Tapi Powerful: Jaga Stabilitas Fiskal,
Hati-Hati Dalam Utang, Dan Nggak Gampang Kebawa Arus Global. Nah, Mindset Ini
Ternyata Masih Relevan Banget Di Era Sekarang.
Makanya, Pas Negara-Negara Lain Udah Masuk Mode Panik Karena Inflasi Gila-Gilaan, Suku Bunga Naik, Sampe Ancaman Resesi, Indonesia Bisa Tetap Stay Cool. Pertanyaannya: Gimana Sih Cara Soemitronomics Bikin Ekonomi Kita Kuat, Dan Apa Relevansinya Buat Kita Yang Hidup Di Era Serba Cepat Kayak Sekarang? Yuk Kita Bedah Pelan-Pelan.
Soemitronomics Sebagai Kunci Stabilitas Ekonomi Indonesia
Jadi Gini, Soemitronomics Itu
Basically “Paket Survival” Buat Ekonomi Indonesia. Konsep Ini Dicetuskan Sama Prof.
Soemitro Djojohadikusumo, Seorang Ekonom Senior Yang Pernah Jadi Menkeu Dan Menteri
Perdagangan. Dia Percaya Kalau Ekonomi Negara Harus Berdiri Di Pondasi Yang
Kuat, Bukan Tergantung Sama Utang Luar Negeri Atau Euforia Sesaat.
Beda Sama Negara Lain Yang Gampang Terjebak Dalam Utang, Indonesia Dengan Soemitronomics Diajarin Buat Selalu Jaga Cadangan Devisa, Kontrol Belanja Negara, Dan Fokus Ke Kemandirian Ekonomi. That’s Why Pas Krisis Moneter 1998 Kita Sempat Jatuh, Tapi Sekarang Kita Lebih Siap Karena Udah Belajar Banyak.
Pandangan Ketua LPS Purbaya Yudhi Sadewa Tentang Soemitronomics
Menurut Purbaya, Soemitronomics
Ini Bukan Cuma Teori Klasik, Tapi Real Strategy Yang Masih Applicable
Banget Di 2025. Dia Bilang, Kalau Pemerintah Terus Disiplin Pake Pendekatan
Ini, Indonesia Bisa Lebih Tahan Banting Walau Ekonomi Global Lagi Parah.
Bayangin Aja, Saat Banyak Negara Terguncang Gara-Gara Suku Bunga The Fed Naik, Indonesia Masih Bisa Maintain Pertumbuhan Ekonomi Sekitar 5%. Itu Udah Bukti Nyata Kalau Konsep Soemitronomics Works In Real Life.
Bagaimana Soemitronomics Membantu Indonesia Tahan Krisis Global
Ada Beberapa Prinsip Utama Dalam Soemitronomics:
- Fiskal Yang Hati-Hati
– Jangan Gampang Utang, Jangan Boros, Dan Utamakan Belanja Produktif.
- Kebijakan Moneter Mandiri – Jangan Terlalu Bergantung Sama Dollar, Jaga Rupiah
Tetap Stabil.
- Cadangan Devisa Aman
– Selalu Ada Backup Buat Hadapi Guncangan Global.
Dengan Pola Ini, Indonesia Bisa Lebih Tenang Pas Dunia Lagi Gonjang-Ganjing. Jadi Bukan Cuma Teori, Tapi Emang Jadi Guideline Buat Pejabat Kita Ngambil Keputusan.
Peran LPS Dalam Menjaga Kepercayaan Publik Di Tengah Krisis
Sekarang Masuk Ke Peran Lembaga
Penjamin Simpanan (LPS). Buat Lo Yang Punya Tabungan Di Bank, LPS Ini
Basically “Safety Net”. Jadi Kalau Ada Bank Yang Bermasalah, LPS Yang Jamin Uang
Lo Tetep Aman.
Purbaya Bilang, LPS Jadi Salah Satu Instrumen Penting Dalam Implementasi Soemitronomics, Karena Bikin Masyarakat Tetep Percaya Sama Sistem Perbankan. Tanpa Kepercayaan Publik, Ekonomi Bisa Gampang Chaos.
Faktor Global Yang Menekan Ekonomi Dunia Saat Ini
Oke, Let’s Be Real. Dunia Lagi Nggak
Baik-Baik Aja. Ada Beberapa Faktor Utama:
- Inflasi Global
Gara-Gara Harga Energi Dan Pangan Naik.
- Suku Bunga Tinggi
Yang Bikin Banyak Negara Sulit Bayar Utang.
- Geopolitik Tegang
Kayak Konflik Rusia-Ukraina Atau Tensi Di Timur Tengah.
Negara Maju Aja Udah Mulai Kerasa Goyah, Apalagi Negara Berkembang. Tapi Indonesia Surprisingly Masih Lumayan Aman.
Mengapa Ekonomi Indonesia Dinilai Lebih Resilient
Kenapa Indonesia Bisa Lebih Kuat? Ada
Beberapa Faktor Pendukung:
- Pertumbuhan Ekonomi Kita Stabil Di Angka 5%.
- Cadangan Devisa Cukup Tinggi, Jadi Kita Nggak Gampang
Panik.
- APBN Relatif Sehat, Defisit Terkendali.
- Ekspor Komoditas Kayak Batu Bara, CPO, Dan Nikel Masih
Jadi “Penolong”.
Intinya, Kita Punya Buffer Yang Bikin Ekonomi Nggak Gampang Roboh.
Tantangan Yang Masih Harus Diwaspadai Pemerintah
Tapi Jangan Buru-Buru Puas. Ada Beberapa
Challenge Yang Harus Kita Keep An Eye On:
- Ketergantungan Komoditas: Kalau Harga Komoditas Turun, Ekspor Kita Bisa Drop.
- Potensi Defisit Fiskal: Kalau Belanja Negara Nggak Dijaga, Bisa Kacau.
- Ketidakpastian Global:
Market Global Unpredictable Banget.
So, Walaupun Soemitronomics Ampuh, Tetep Butuh Adaptasi Sama Kondisi Terkini.
Strategi Pemerintah Dan Bank Indonesia Dalam Mendukung Stabilitas
Nah, Di Sini Pemerintah Sama Bank
Indonesia Main Peran Penting. Caranya?
- Pemerintah
Tetep Jaga Defisit APBN, Fokus Ke Infrastruktur Dan Social Safety Net.
- Bank Indonesia
Jaga Inflasi Biar Nggak Liar Dan Bikin Rupiah Tetap Stabil.
- Kolaborasi OJK, BI, Dan LPS Jadi “Triple Defense” Buat Keuangan RI.
This Teamwork Bikin Konsep Soemitronomics Bukan Cuma Teori, Tapi Jadi Living Practice.
Apa Yang Bisa Dipelajari Dunia Dari Konsep Soemitronomics
Yang Menarik, Konsep Soemitronomics
Ini Bisa Jadi Inspirasi Buat Negara Lain. Banyak Emerging Market Yang
Struggling Karena Salah Kelola Utang Atau Kebijakan Yang Terlalu “Ikut-Ikutan”.
Kalau Mereka Mau Belajar, Prinsip Soemitronomics Bisa Jadi “Blueprint” Gimana Caranya Survive Tanpa Harus Selalu Bergantung Ke Bantuan IMF Atau Utang Baru. Indonesia Jadi Contoh Nyata Kalau Kehati-Hatian Lebih Penting Daripada Ambisi Instan.
Kesimpulan
Singkatnya, Soemitronomics Bukan
Sekadar Jargon Ekonomi, Tapi Filosofi Yang Beneran Bisa Bikin Indonesia Tetap
Solid Di Tengah Badai Global. Purbaya Yudhi Sadewa Sebagai Ketua LPS Nge-Highlight
Hal Ini Supaya Semua Pihak Sadar: Ekonomi RI Bisa Tahan Banting Karena
Fondasinya Udah Dibangun Dengan Prinsip Kehati-Hatian.
Buat Kita Sebagai Masyarakat, Ini Bukan Cuma Berita Ekonomi Yang Ribet, Tapi Real Impact: Tabungan Lo Aman, Harga Barang Nggak Melonjak Terlalu Liar, Dan Lapangan Kerja Tetap Terjaga. Jadi, Next Time Lo Denger Kata Soemitronomics, Lo Udah Paham Kalau Ini Bukan Istilah Kaku Di Buku Teks, Tapi Sesuatu Yang Beneran Ngejaga Keseharian Kita.